Sejak Januari Hingga Juni 2022, Insentif Lima Kepala Kampung di Negeri Urimesing Amarima Belum Dibayar

oleh -180 views

Afons : Penjabat Negeri Urimesing, Artur Solsolay Harus Diganti

Tifa Maluku.Com. Terhitung Januari hingga Juni 2022, insentif lima (5) kepala kampung (Wilayah) di Negeri Urimesing Amarima, kecamatan Nusaniwe belum dibayar.

Hal ini terungkap dari pengakuan, Jance M Alfons, kepala kampung Tuni, kepada redaksi Tifa Maluku.Com di kediamannya, Sabtu 25 Juni 2022.

“Umumnya insentif kita dibayar per tiga bulan. Satu bulan insentif yang harus dibayar oleh Pemerintah Negeri Urimesing sebesar Rp4.200.00. Kalau dihitung mulai dari Januari hingga Juni 2022, maka total insentif yang harus dibayar ke masing-masing kepala kampung sebesar Rp25.200.000,” ungkap Alfons.

Untuk diketahui lima kepala kampung di negeri Urimesing Amarima yang belum dibayar insentifnya yakni, Kepala Kampung Tuni, Jance M Alfons, Kusu-Kusu Jacobis Muskitta, Siwang, Michael Wattimena, Seri, Corinus Wattimena dan Mahia, Lodiwik Van Harling.

Menurut Alfons, keterlambatan pembayaran insentif ini sudah disampaikan kepada Penjabat Pemerintah Negeri Urimesing, Artur Solsolay melalui telepon selulernya pada akhir Mey lalu. Dalam percakapannya, penjabat berjanji akan menyelesaikan pembayaran insentif ini. Namun hingga saat ini, insentif tersebut belum juga dibayar.

“Saya sudah pertanyakan kenapa insentif lima kepala kampung Negeri Urimesing Amarima ini belum juga dibayar. Penjabat sampaikan bahwa akan diproses pembayarannya. Sebab uangnya sudah ada. Tetapi sangat disayangkan, sampai saat ini, belum ada realisasi,” sesal ia.

Alfons berharap, keterlambatan pembayaran insentif lima kepala kampung di negeri Urimesing ini mendapat perhatian serius dari Penjabat Walikota Ambon, Bodewik M Wattimena.

“Kami harap, Pjs Pemerintah Negeri Urimesing (Artur Solaolay-red) di panggil oleh Penjabat Walikota Ambon, Bodewik M Wattimena untuk mempertanyakan kenapa insentif lima kepala kampung ini belum juga dibayar. Sementara Ketua-Ketua RT/RW sudah dibayar insentifnya,” ucap ia.

Menurut Alfons, bukan saja persoalan keterlambatan pembayaran insentif lima kepala kampung di Negeri Urimesing, namun banyak persoalan yang terjadi di pemerintah negeri yang tidak mampu diselesaikan oleh Penjabat, Artur Solsolay. Salah satunya percepatan pembentukan pemerintahan negeri Urimesing Amarima secara definitif.

“Kalau kami menilai, Artur Solsolay tidak berhasil menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai penjabat, salah satunya proses menuju pemilihan raja Negeri Urimesing Amarima. Banyak persoalan dan polemik yang terjadi dan berpotensi konflik di tengah-tengah masyarakat adat. Artur Solsolay tidak netral dan diduga membangun konspirasi terselubung untuk kepentingan tertentu. Ini sangat berbahaya kalau tidak segera diganti dengan penjabat yang baru,” kata ia.

Sekali lagi Alfons berharap, berbagai persoalan yang terjadi di pemerintah Negeri Urimesing Amarima mendapat perhatian serius dari Penjabat Walikota Ambon, Bodewik M Wattimena yang juga anak adat Negeri Urimesing Amarima.

“Kami harap, Pa Penjabat Walikota Ambon segera ambil langkah cepat untuk selamatkan negeri Urimesing Amarima,” pungkas ia. (TM-07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.