TIFA MALUKU.COM – Dalam dunia pendidikan, etika dan moral memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku siswa.
Etika dan moral menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran dan pengajaran, serta turut membentuk nilai-nilai yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan.
“Dalam konteks pendidikan, etika dan moral tidak hanya mencakup perilaku individu, tetapi juga melibatkan interaksi antar individu, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Foudji Malik, Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 79 Ambon, kepada redaksi TifaMaluku.com diruang kerjanya.
Menurut ia, pentingnya etika dan moral dalam pendidikan terletak pada upaya untuk membentuk generasi yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan empati terhadap sesama.
“Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai etika dan moral, individu akan mampu mengembangkan sikap yang baik, menghormati perbedaan, serta bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,” kata ia.
etika dan moral dalam konteks pendidikan, lanjut ia, termasuk peranannya dalam membentuk karakter siswa, strategi pengajaran yang dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai etika, serta tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan etika dan moral dalam lingkungan pendidikan.
“Melalui pemahaman yang mendalam terhadap etika dan moral, diharapkan pendidik dan peserta didik dapat menjalin hubungan yang harmonis, membangun lingkungan belajar yang kondusif, dan menciptakan masyarakat yang berbudaya,” sambung Malik.
Dijelaskan, factor – faktor yang Mempengaruhi Etika Dan Moral Dalam Pendidikan Etika dan moral harus ditanamkan pada diri anak mulai dari usia dini.
Di era globalisasi saat ini para siswa seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan sikap tidak peduli, lebih mengarah pada sifat anarkisme bahkan banyak masyarakat menganggap generasi muda sekarang tidak memberikan pengaruh positif sebagai seorang yang terpelajar,” ujar ia.
Faktor-faktor kurangnya etika dan moral dalam pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Pertama, factor Internal Kurangnya Pemikiran Masa Depan. Siswa tidak memiliki pemikiran akan masa depan, yang menyebabkan mereka tidak memiliki tujuan jangka panjang dan tidak memiliki disiplin diri. Kurangnya Pendidikan Moral, sehingga mereka tidak memiliki nilai-nilai moral yang sesuai dengan budaya bangsa.
Kedua, faktor Eksternal yaitu kurangnya Interaksi Anak dan Orang Tua. Hal ini karena adanya gadget, sehingga anak-anak tidak memiliki sosialisasi yang baik. Selain itu, Kurangnya Pemerataan Pendidikan sehingga mereka tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Kurangnya Regulasi Pemerintah sehingga mereka tidak memiliki aturan yang jelas untuk diikuti.
Ketiga, factor Lingkungan. Kurangnya Lingkungan yang Hebat sehingga mereka tidak memiliki lingkungan yang mendukung pendidikan moral dan etika yang baik.
Untuk itu, strategi meningkatkan Nilai-nilai Etika dan Moral, Guru harus menjadi contoh teladan dalam perilaku etika dan moral. “Mereka harus menunjukkan integritas, empati, dan nilai-nilai moral yang baik dalam kehidupan sehari-hari”, kata ia.
Mengintegrasikan Etika dalam Kurikulum dimana menyelipkan pembelajaran etika dan moral dalam setiap mata pelajaran. Hal ini membantu siswa melihat relevansi nilai-nilai moral dalam konteks yang berbeda.
Ketiga, perlu ditunjang dengan Program Pengembangan Karakter yang terstruktur untuk membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan mengembangkan karakter yang baik.
Keempat, Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam mendukung pembentukan karakter siswa. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat memperkuat nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan. (TM-07)
