TIFA MALUKU. COM – Terpuruk, itulah kata yang pantas disematkan setelah melihat kondisi olahraga di Provinsi Maluku.
Keterpurukan olahraga di bumi raja-raja ini, hampir merata terjadi di berbagai cabang olahraga. Terbukti dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh, Maluku hanya mampu menempati peringkat ke-31 dari 38 Provinsi di Indonesia, dengan meraih 2 medali emas, 3 perak dan 8 perunggu.
Raihan medali oleh atlet di bawah naungan Murad Ismail selaku Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), merupakan yang paling terburuk dalam 20 tahun terakhir.
Kondisi ini tentu membuat masyarakat Maluku prihatin, termasuk Hendrik Lewerissa yang saat ini maju bertarung sebagai Calon Gubernur, berpasangan dengan Abdullah Vanath sebagai Wakil Gubernur.
Dalam kampanye yang berlangsung di Dusun Pantai Hunilai, Toisapu, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Jumat (11/10/2024), Hendrik Lewerissa berjanji akan benahi sektor olahraga di Maluku.
“Tete manis sayang kalau Beta dan pak Abdullah mendapat mandat dari rakyat Maluku, saya berjanji akan benahi sektor olahraga di Maluku, ”ujarnya.
Dikatakan, membenahi olahraga merupakan salah program kerja yang telah dituangkan dalam misi pasangan calon yang dikenal dengan akronim “LAWAMENA”, yaitu Prestasi Olahraga.
Dalam misi tersebut terdapat langkah konkrit yang akan dilakukan, yaitu melakukan revitalisasi fasilitas-fasilitas olahraga dan pembangunan fasilitas olahraga baru di setiap kabupaten/kota, serta mendorong kompetisi cabang-cabang olahraga untuk menghasilkan atlit-atlit olahraga yang unggul dan kompetitif.
Langkah konkrit tersebut, bahkan telah dilaksanakan selama mengemban tugas sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Maluku, yang hingga kini telah memasuki tahun keenam. Dimana setiap dua tahun sekali, ia menyelenggarakan kejuaran besar di Maluku, dalam rangka menggali dan membentuk atlet Karate berprestasi.
“Ini karena beta cinta, dan beta bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab yang diberikan bagi beta, ”ucapnya.
Menurut Lewerissa, kerja keras dalam mengemban tugas sebagai Ketua FORKI Maluku, menjadi alasan karena tidak ingin melihat anak-anaknya diasingkan, karena tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah.
Upaya ini bukan hanya dilakukan pada Karate, melainkan pada beberapa Cabang Olahraga, salah satunya Atletik yang telah mengharumkan nama Maluku pada LPS Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik U-16 dan Indonesia Open U-18 Championship 2024 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta dengan memperoleh dua medali emas, yang diraih oleh Gisel Saimima (14).
Mantan anggota DPR RI menceritakan, awalnya atletik yang tergabung dalam club, di bawah naungan Leo (pelatih) hanya mampu mengirim 1 atletik, dikarenakan faktor anggaran.
Informasi itu ia terima dari atlet berprestasi Gisel Saimima, yang merupakan anak Baptis (anak sarani). Dari informasi tersebut, ia rela untuk menanggung semua biaya mulai dari tiket, hotel hingga uang saku untuk 5 orang atlet untuk mengikuti event bertaraf semi internal, karena diikuti oleh sejumlah atlet dari berbagai negara seperti Australia dan Korea Selatan.
“Hal ini bukan karena sebagai bapa sarani karena memiliki uang, tapi beta merasa anak-anak yang ingin didorong ke Event kejuaraan atletik untuk mewakili nama Maluku, tidak ada satu rupiah pun perhatian dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kota. Bayangkan Gisel Saimima yang baru berusia 14 tahun, ia mampu membanggakan nama Maluku dengan meraih medali emas untuk atletik 100 dan 200 meter, ia mampu mengalahkan atlet dari daerah bahkan negara lainnya,”tuturnya.
Ia mengaku, prestasi yang diraih generasi muda Maluku, membuatnya terharu dan bangga, bahkan meneteskan air mata.
“Orang lain lagi teriak Ambon, Maluku. Beta lompat sampai menangis karena bangga. Beta mau tanya, itu berapa rupiah talalu sampai daerah tidak tanggung akang, kalau daerah keluarkan uang, itu bukan nene moyang mereka punya uang, itu uang daerah. Ini kan tidak pencuri, tidak korupsi, tapi ini untuk kemajuan anak-anak kita untuk kebanggaan Maluku,”tandasnya.
Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat Toisapu agar menggunakan mata batin yang jernih dalam menentukan pilihan dengan baik, jangan memilih orang yang belum jelas track record, yang terbukti tidak membawa Maluku ke arah kemajuan, tetapi mendorong Maluku kehancuran, keterpurukan.
“Kasi kepercayaan ke beta dan pak Abdullah Vanath, Katong tahu masalah yang dihadapi, dan Katong telah membuat rencana membawa rakyat dan daerah keluar dari masalah itu,”pungkasnya. (TM -08)