TIFAMALUKU.COM – Ratusan warga Galala Hative Kecil padati lokasi kampanye pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon 2024-2029, nomor urut dua (2) Bodewin Wattimena dan Ely Toisuta.
Kampanye paslon dengan jargon “BETA PAR AMBON” ini berlangsung di kawasan RT.002/RW.03, Hative Kecil, lebih tepatnya di depan Gudang Toyota, Senin (30/10/2024).
Kedatangan keduanya juga disambut meriah para warga sekitar, diiringi musik dan tarian adat Toraja, Pagelu.
Seperti kampanye-kampanye sebelumnya, Pasangan BETA selalu menyampaikan visi misi serta 17 program prioritasnya. Masyarakat yang datang pun sangat tertarik dengan apa yang disampaikan kedua paslon tersebut.
“Pak Bodewin dan ibu Ely layak jadi pemimpin di Kota Ambon,” ungkap Fredrik, salah seorang warga yang hadir dalam kampanye.
Menurut Fredrik, pasangan BETA memiliki gagasan yang tepat untuk mengatasi persoalan yang ada di Kota Ambon.
Untuk itu, sudah sepantasnya pasangan ini diberikan dukungan agar bisa memenangkan Pilkada Kota Ambon di bulan November 2024 nanti.
“Semua gagasan (visi misi) yang dipaparkan paslon BETA sangat bagus, dan saya rasa itu yang masyarakat butuhkan saat ini,” tandasnya.
Berikut ini Visi dan Misi serta Program Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon 2024-2029 nomor urut dua (2), Bodewin Wattimena dan Ely Toisuta.
Visi
1. AMBON MANISSE
Menggambarkan sifat “Manis” yang sudah mengalir dalam raga masyarakat Kota Ambon yang terkandung di dalam mencakup: Maju Aman, Nyaman, Indah, Sehat dan Sejahtera.
2. INKLUSIF
Dalam konteks pembangunan Kota Ambon, “Inklusif” dimaknai sebagai pembangunan yang memberi ruang, akses dan melibatkan semua komponen pembangunan dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan.
3. TOLERAN
Dalam konteks pembangunan Kota Ambon, “Toleran” memiliki makna Ambon toleran terhadap suku, agama, ras, Ambon terbuka terhadap keragaman yang dapat beradaptasi dengan segala keanekaragaman dan menjadikan itu sebagai modal untuk menjadi kota yang berbudaya maju dengan semangat AMBON PAR SAMUA.
4. BERKELANJUTAN
Dalam perspektif pembangunan jangka panjang Kota Ambon, arti dari “Berkelanjutan” mencakup upaya untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan saat ini tidak hanya memperhatikan kondisi saat ini saja serta tidak mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dalam seluruh bidang pembangunan. Disamping itu konsep ketangguhan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan yang berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan maupun kelembagaan.
MISI
1. MEWUJUDKAN AMBON MANISSE
Misi ini dimaksudkan untuk memantapkan pembangunan Kota Ambon menuju Ambon yang Maju, Aman, Nyaman, indah, Sehat dan Sejahtera melalui akselerasi pembangunan pada berbagai bidang, sehingga memastikan seluruh warga kota dapat hidup, beraktifitas, bekerja dan menikmati kehidupan secara baik dan bermartabat.
2. MEWUJUDKAN AMBON INKLUSIF
Misi ini dimaksud untuk mewujudkan Kota Ambon sebagai kota yang adil dan sejahtera bagi semua kelompok masyarakat baik dari aspek fisik, sosial, maupun ekonomi. Dalam konteks fisik berarti membangun dan merancang infrastruktur yang dapat diakses dan digunakan oleh semua orang, tanpa ada diskriminasi. Dalam konteks sosial, inklusif bermakna bahwa pembangunan tidak mengesampingkan peran, hak dan kewajiban individu dalam masyarakat, termasuk kebutuhan khusus. Sedangkan dalam konteks ekonomi, inklusif bermakna bahwa pembangunan menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, serta mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
3. MEWUJUDKAN AMBON TOLERAN
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Ambon sebagai kota yang toleran karena secara faktual Kota Ambon sebagai ibukota Provinsi Maluku dihuni oleh masyarakat multi etnis dan multi agama. Keberagaman ini selain membawa manfaat, juga bisa menjadi pemicu konflik apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mendukung Kota Ambon sebagai Kota Toleran sehingga upaya-upaya berkelanjutan dalam mengelola keberagaman bisa berjalan secara optimal
4. MEWUJUDKAN AMBON BERKELANJUTAN
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Ambon sebagai kota berkelanjutan dalam semua aspek yang secara efektif bisa mengelola sumberdaya secara baik tanpa menimbulkan ancaman pada generasi yang akan datang dengan prioritas pada Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan; Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan; Keadilan Sosial dan Kesetaraan; Peningkatan Infrastruktur yang Ramah Lingkungan; Pembangunan Budaya dan Kearifan Lokal; Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan.
17 PROGRAMS PRIORITAS
1. Akses air bersih kepada masyarakat.
2. Pengelolaan persampahan dan penataan lingkungan.
3. Mengurangi kemacetan melalui pembangunan jalan alternatif, rekayasa lalu lintas dan penataan transportasi publik.
4. Perbaikan jalan, penataan pasar, penataan permukiman kumuh, perbaikan fasilitas umum maupun fasilitas pelayanan publik lainnya yang ramah disabilitas.
5. Penyediaan lapangan kerja melalui kemudahan investasi, pengembangan UMKM, bantuan modal usaha, serta kemudahan akses lapangan kerja bagi penyandang disabilitas.
6. Pelayanan publik yang mudah dan terjangkau melalui Mall Pelayanan Publik dan bebas pungli.
7. Membangun ekosistem ekonomi kreatif guna mendukung Ambon City of Music.
8. Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
9. Peningkatan pendapatan daerah melalui intensifikasi sumber-sumber pendapatan.
10. Walikota Jumpa Rakyat sebagai wadah perjumpaan masyarakat dengan pemimpinnya.
11. Pengembangan konsep Pariwisata Terintegrasi.
12. Penataan birokrasi yang kapabel, handal dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
13. Melanjutkan pengembangan Ambon Smart City.
14. Penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan, hibah, dan bansos.
15. Penguatan peran lembaga keagamaan, FKUB, serta pemberian insentif Tuagama, Penjaga Gereja, Penjaga Masjid, Penjaga Pura, Penjaga Wihara, dan unsur lainnya sesuai kemampuan keuangan.
16. Penguatan peran pemuda dalam industri kreatif.
17. Fasilitasi penguatan peran lembaga adat, ormas, OKP, LSM, forum anak, organisasi paguyuban dan organisasi kemasyarakatan lainnya. (TM/17)