TIFA MALUKU.COM – Di HUT ke-79 Tahun, rakyat Maluku masih hidup terbelenggu dalam kemiskinan. Berdasarkan data pusat Statistik (BPS) presentase penduduk miskin di Maluku masih di angka 16,05 persen. Angka ini menempati Maluku sebagai provinsi lima besar termiskin di Indonesia.
Olehnya itu kedepan pemimpin yang nantinya terpilih dalam Pemilihan Kepala Serentak (Pilkada) serentak 27 November dapat melahirkan pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyat Maluku.
“79 tahun ini sebenarnya masyarakat harus keluar dari kemiskinan, keterpurukan dan sebagainya. Sehingga harapan kita kedepan agar kalau dipimpin oleh pemimpin yang baru, Maluku bisa keluar dari kemiskinan dari segala keterpurukan dan ketertinggalan,”ujar Anggota DPRD Maluku, Johan Lewerissa kepada wartawan di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, Senin (19/08/2024).
Lewerissa mengakui, menjadi pemimpin tidaklah mudah, tetapi bukan berarti tidak mampu menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus mengusahakan kesempurnaan untuk kemajuan visinya dalam hal mensejahterakan rakyat.
Visi tersebut tentunya harus diwujudkan dengan berbagai hal, termasuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki untuk kemaslahatan rakyat.
“Kita rakyat menginginkan agar kedepan daerah ini lebih baik, potensi SDA memadai tetapi berada ditingkat kemiskinan keempat, seakan-akan masih paradoks. SDA banyak tetapi kesejahteraaan rakyat Maluku belum sesuai dengan harapan kita rakyat Maluku,”tuturnya.
Olehnya itu, Lewerissa berharap agar pemimpin yang dilahirkan pada Pilkada serentak dapat bekerja dengan baik, dengan satu tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. (TM-07)