TIFAMALUKU.COM – Sempat tertunda, akhirnya ibadah syukur Ikatan Keluarga Besar Nusahulawano (Nusalaut) Provinsi Maluku yang direncanakan berlangsung Februari lalu, dapat terlaksanakan dengan penuh sukacita.
Moment kebersamaan yang berlangsung di Taman Budaya, Karang Panjang Ambon, Sabtu (12/04/2025), dihadiri langsung Gubernur dan Wakil Gubernur, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath. Terlihat juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Johan Lewerissa, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Wakil Gubernur Maluku Periode 2014-2019 Zeth Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Cendikiawan asal Nusahulawanno, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta anak cucu Nusahulawanno.
Acara yang dirangkai dengan musikal Gerejawi oleh Ketua Ikatan Keluarga Besar Nusahulawano Maluku, Drs. Semy Toisutta, membuat takjub para tamu undangan, termasuk Gandong Ambalauw. Dalam moment ini juga dituturkan perjuangan pemenangan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath menjadi orang nomor satu dan dua di Bumi Siwalima oleh Nusahulawano bersama Gandong Ambalauw.
Kehadiran masyarakat Ambalauw juga menjadi sukacita, termasuk merajut Persaudaraan yang rukun. Seperti halnya Khotbah Firman Tuhan oleh Pdt. Drs. Izaac. H Hetharie (Wakil Ketua II MPH Sinode GPM) tentang Persaudaraan Yang Rukun (Mazmur 133 Ayat 1-3).
Persaudaraan yang rukun seperti halnya menghormati negeri/desa satu dengan lain. Tentunya kehidupan seperti ini menjadi contoh atau model untuk daerah, bahkan bangsa lainnya. Seperti yang selama ini dibangun Nusahulawano dan Ambalauw. Persaudaraan yang rukun juga menjadi kekuatan, dimana Tuhan akan hadir dan memberkati seluruh negeri ini.
Gubernur, Hendrik Lewerissa mengaku kehadirannya dalam acara ini, bukan hanya sebagai Gubernur, tetapi juga sebagai putra Nusahulawano. Termasuk hadirnya Wakil Gubernur merupakan sebuah sukacita yang besar di hari ke-52 memimpin Maluku setelah dilantik oleh Presiden di Istana Negara.
“Mengenang perjuangan ketika maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah suatu keputusan yang tidak mudah, menghitung kekuatan dan kelemahan, dimana banyak orang yang skeptis bahwa tidak akan memenangkan pertarungan politik, karena dihadapi oleh tokoh-tokoh Politik yang terkenal, tetapi karena dukungan doa dari bapak ibu semua yang mengantarkan kita menerima mandat ini,” ungkap Lewerissa.
Ia tidak memungkiri, di awal kepemimpinan bersama Wakil Gubernur, diperhadapkan dengan begitu banyak dinamika yang terjadi di gunung tanah ini. Perselisihan yang terjadi di beberapa tempat, sehingga membuatnya bersama Wakil Gubernur turun langsung menyuarakan perdamaian. Hal ini merupakan komitmen, serta kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
“Sebagai orang tua bagi Maluku. Katong seng mungkin membiarkan anak-anak kita bertikai, berkelahi, bentrok, lalu katong masa bodoh dan biarkan itu berlalu dan nanti akan selesai secara alami, tidak. Beta dan bapak Dullah mengambil keputusan politik, katong akan hadir, untuk mendamaikan, membangun rekonsiliasi. Sebab, katong semua pernah hidup di masa ketika terjadi peristiwa yang sangat hitam dalam sejarah orang Maluku. Kerusuhan yang terjadi itu cukup menjadi pelajaran yang berharga buat katong semua,”tuturnya.
Sebagai negara hukum, Lewerissa bermohon kepada rakyat Maluku, jika ada persoalan bawalah ke ranah hukum. Jangan membawa menjadi masalah pribadi, yang jemudian di geser menjadi masalah komunal (kampung/negeri). Yang paling parah kalau kemudian diprovokasi untuk menjadi konflik antar komuditas.
“Lihat tampilan tadi, lihat adik-adik Ambalau ada disini. Lihat pak Wakil Gubernur yang dari tadi ikut ibadah. Ini Maluku. Jangan samakan kita dengan orang lain dan jangan mengadopsi nilai, kultur atau budaya lain lalu dipaksakan berlaku disini! Katong hidup orang basudara. Potong di kuku, rasa di daging. Sagu salempeng di bagi dua,”ajak Lewerissa.
Sementara itu, Wakil Gubernur Abdullah Vanath berjanji akan tetap berkomitmen untuk bersama-sama Gubernur menjalankan tugas yang telah dipercayakan masyarakat.
Bersama keluarga, ia juga telah mengikrarkan untuk selalu ada disamping Gubernur dalam suka maupun duka.
“Jadi katong bersyukur. Beta akan loyal terhadap beliau selama kepemimpin. Yang susah itu Wakil bikin diri Gubernur, jadi Beta dan keluarga sudah mengikrarkan diri selalu ada disamping Gubernur dalam suka maupun duka,”tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Keluarga Besar Nusahulawano Maluku, Drs. Semy Toisutta, mengatakan ibadah syukuran yang dilaksanakan agar Tuhan selalu memberi kekuatan kepada kedua Upalatu untuk memimpin Maluku.
“Jadi tidak ada agenda lain yang digagas dalam acara ini. Karena Nusalaut dan Ambalauw menyadari putra terbaik mereka menjadi Gubernur Maluku, bukan menjadi Gubernur untuk pulau Nusalaut,”pungkasnya. (TM-08)