Penulis : Ongen Lekipiouw, S. Sos
Di jantung Maluku, di mana ombak menari dan camar bernyanyi, terukir sebuah kisah tentang Richard Rahakbauw. Bukan lahir dari keluarga politisi, tak pula bercita-cita memangku kursi parlemen. Ia hanya bermimpi menjadi pengacara, menorehkan keadilan di ruang sidang. Namun, takdir punya skenario yang lebih berwarna.
Richard Rahakbauw, sang pendekar keadilan berjuluk RR, adalah pemuda cerdas dengan idealisme membara. Ia menempuh pendidikan hukum dengan semangat membaja, membayangkan dirinya sebagai perisai bagi kaum lemah di pengadilan. Namun, panggilan nurani dari masyarakat dan bisikan keluarga mengubah haluan hidupnya. Tahun 2002, ia terjun ke pusaran politik dengan bergabung ke Partai Golkar, sebuah langkah yang membawanya ke arena penuh intrik dan tantangan.
Tahun 2004, RR maju sebagai calon legislatif dari dapil Maluku Tenggara, Kota Tual, dan Kepulauan Aru. Dengan nomor urut 1 di genggaman, ia memulai kampanye dengan energi membara. Ia menyusuri desa-desa, menyapa hangat masyarakat, dan menampung setiap keluh kesah. Hasilnya? Ia terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku, sebuah kemenangan yang mengubah jalan hidupnya untuk selamanya.
Belajar dan Beradaptasi
Terpilih menjadi wakil rakyat adalah kejutan yang membahagiakan bagi RR. Ia harus belajar dengan cepat, menyelami seluk-beluk pemerintahan, dan menguasai berbagai bidang ilmu. Pengalamannya sebagai pengacara menjadi amunisi berharga, namun ia sadar bahwa menjadi politisi sejati membutuhkan lebih dari sekadar kepiawaian berdebat. Ia harus menjadi pendengar setia, mediator ulung, dan pejuang aspirasi rakyat tanpa lelah.
Setelah dua periode mengabdi dari dapil asalnya, RR menerima tantangan yang lebih menggigit: maju sebagai calon legislatif 2014-2019 dari dapil Kota Ambon, yang dikenal sebagai “dapil neraka”. Di sana, ia harus beradu strategi dengan politisi senior dan tokoh-tokoh berpengaruh. Banyak yang meragukan kemampuannya, namun RR tak gentar sedikit pun. Ia percaya, dengan kerja keras dan dukungan tulus dari masyarakat, ia bisa meraih kemenangan gemilang dengan capaian suara perseorangan sebesar 5.904 suara.
Lima Periode Mengukir Pengabdian
RR berhasil menaklukkan “dapil neraka” dan terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku untuk ketiga kalinya. Ia terus mengabdi selama lima periode, menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah Maluku. Ia pernah menduduki kursi pimpinan DPRD, namun jabatan itu tak mengubah jati dirinya. Ia tetaplah RR yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan peduli pada sesama.
Namun di tahun 2020, RR dengan jiwa besar melepaskan jabatan Wakil Ketua DPRD dan digantikan oleh Ketua Fraksi Golkar, almarhum Efendi Latuconsina. Pemberhentian ini bukan karena kesalahan atau pelanggaran yang berujung sanksi, melainkan wujud komitmen politik RR kepada publik Maluku. Ia berjanji akan melepaskan jabatannya jika pasangan calon Gubernur & Wakil Gubernur Maluku yang diusung Partai Golkar, Said Assegaff & Andre Rentanubun, kalah dalam Pilgub 2019. Janji itu pun ditepati saat pasangan yang diusung partainya tersebut takluk dari pasangan Murad Ismail dan Barnabas Orno.
Pada Pileg 2024, RR kembali mendulang 9.587 suara perseorangan, sebuah capaian fantastis yang menjadi bukti rapor politik yang patut diacungi jempol.
Lebih dari Sekadar Politisi
Selama menjadi wakil rakyat, RR tak pernah silau dengan gemerlap duniawi. Ia hidup sederhana, bahkan seringkali membantu masyarakat dengan rezeki pribadinya. Rumah dinasnya selalu terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan uluran tangan. Ia menjadi simbol integritas dan pengabdian di tengah dunia politik yang seringkali ternoda oleh praktik korupsi dan intrik kotor.
Dalam perjalanan politiknya, RR juga tak luput dari terjangan badai kontroversi, namun semua itu dapat ia lalui dengan tegar dan lapang dada. Baginya, setiap tantangan adalah bagian dari ujian dan pengalaman hidup yang berharga.
Kisah Richard Rahakbauw adalah oase inspirasi bagi kita semua. Ia membuktikan bahwa politik bisa menjadi jalan pengabdian yang mulia, bahwa seorang politisi bisa menjadi pelayan rakyat sejati. Lima periode mengukir pengabdian, dari mimpi seorang pengacara hingga menjadi pelayan rakyat Maluku, itulah Richard Rahakbauw, sang politisi yang menginspirasi dan memotivasi.
Menjadi wakil rakyat bukanlah tentang kekuasaan dan kekayaan, melainkan tentang tanggung jawab dan pengabdian tanpa batas. Jangan pernah lupakan amanah yang telah diberikan oleh rakyat, dan teruslah berjuang untuk kepentingan mereka. (***)









