TIFA MALUKU. COM – Selebaran gelap mulai bermunculan H-7 jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Upaya yang dilakukan oleh oknum-oknum dari Paslon lain yang tidak bertanggung jawab, untuk menjatuhkan pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur, Hendrik Lewerissa – Abdullah Vanath nomor urut 3.
Munculnya selebaran gelap, menyusul tren peningkatan dukungan kepada Paslon dengan Akronim “LAWAMENA”, dibanding paslon Murad Ismail-Michael Wattimena (M2) dan paslon Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas (JAR-AMK).
Hasil survei yang dilakukan Pusat Studi Demokrasi dan HAM, Surabaya, elektabilitas paslon HL-AV menggungguli dua rivalnya. HL-AV meraih suara 37,1% disusul MI-MW 35,8% dan JAR-AMK 23,5%.
“Jika ada masyarakat menemukan selebaran gelap yang menghina HL-AV, berikan ke beta, nanti beta berikan hadiah,”pinta Ketua Tim Pemenangan LAWAMENA, Said Asagaff saat kampanye di lapangan Nusantara, negeri Souhuku, Rabu (20/11/2024).
Dikatakan, selebaran gelap yang kini beredar di masyarakat berupa isu agama. Hal ini tidak lain, untuk menarik simpati masyarakat.
“Isu murahan, agama. Bohong itu semua untuk menjatuhkan pak Hendrik dan pak Vanath,”ucapnya.
Selain isu berupa selebaran gelap, menurutnya hal yang patut diantisipasi masyarakat ialah politik uang atau money politik.
“Tanggal 27 November pagi pasti ada serangan fajar. Kepada masyarakat ambil uang, biar mereka rugi, tidak boleh pilih,”ajak Assagaff, kemudian dijawab masyarakat “Betul”.
Mantan Gubernur Maluku itu juga meminta seluruh komponen masyarakat untuk dapat menjaga dan mengawasi ketat, setiap proses pemilihan mulai dari tingkat Tempat Pemungutan Suaran (TPS), kecamatan, hingga rekapitulasi ditingkat kabupaten dan provinsi, karena rawan kecurangan.
“Tolong jaga baik baik kotak suara, setiap desa bantu jaga. Lawamena Haulala, apa yang datang dari depan jangan undur. Mari Katong samua kawal, untuk kemenangan LAWAMENA,”harap Asagaff. (Tim)