Wattimena dan Wenno Terbuai Sindrom Euforia Elektoral Survey, Ini Kata Direktur Bedah Nusantara Research dan Consultan

oleh -40 views

TIFAMALUKU.COM – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Ambon, mengalami peningkatan tensi dan suhu Politik.

Bahkan pasca penetapan nomor urut Pasangan Calon (Paslon), empat Kandidat yang ikut dalam kontestasi kemudian mulai secara maksimal menggerakkan roda-roda team pemenangannya.

Baik yang berasal dari Partai Politik (Parpol) Pengusung, maupun juga para team relawan dan simpatisan, yang telah menyatakan diri berjuang Bersama masing-masing pasangan Calon Walikota peserta kontestasi Pilkada Kota Ambon 2024 ini.

Sejumlah Elemen public, tokoh masyarakat, lapisan pengamat, bahkan masyarakat awam, telah banyak mempercakapkan dan menganalisa kira-kira siapakah yang akan berpeluang untuk memenangkan Perhelatan Pilkada Kota Ambon ini.

Berbagai Lembaga survey, hingga Lembaga penelitian bahkan telah menerbitkan sejumlah data terkait electoral dan elektabilitas dari ke empat kandidat Calon Walikota Ambon tersebut.

Dalam hasil survey sejumlah Lembaga, terlihat bahwa Paslon Bodewin – Elly masih mengungguli para pesaingnya yang bertarung di Pilkada Kota Ambon tersebut.

Menyikapi fenomena informasi, dan juga data yang bersebaran baik di jagat maya maupun dalam ruang-ruang diskusi public Kota Ambon, Direktur Bedah Nusantara Research dan Consultan, Steve Palyama angkat bicara.

” Kami secara kapasitas dan kapabilitas baik kelembagaan maupun secara pribadi, tentunya tidak bisa menyalahkan fenomena dan isyu bahkan data-data yang telah beredar di masyarakat, dan kemudian menjadi konsumsi public di Kota Ambon. Hal itu di sebabkan oleh karena situasi Politik di Kota Ambon ini, memang agak unik dan berbeda dengan kondisi politik yang terjadi pada sebelas Kabupaten Kota lainnya di Maluku,” Ungkap Palyama.

Hal ini mengapa demikian, lanjutnya, Sebab data-data yang di sampaikan ke public baik lewat hasil survey maupun kajian sejumlah pihak yang berkompeten, tentunya memiliki strategi dan instrument tersendiri dalam mendeteksi atau mengukur sejauh mana fenomena tersebut menghasilkan nilai, baik secara electoral, maupun elektabilitas dan tingkat keberpihakan masyarakat pada pasangan atau kandidat tertentu.

Direktur Bedah Nusantara Research dan Consultan, Steve Palyama

” Semua Lembaga survey dan Lembaga terkait lainya, tentu memiliki treatmen atau perlakuan tersendiri dalam mengukur peristiwa atau fenomena, yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan kontestasi Pilkada Kota Ambon saat ini, dan apapun hasilnya itu sah-sah saja. Kami juga tidak berkewenangan menyatakan bahwa itu hasilnya salah atau tidak, falid atau tidak, hal itu tidak menjadi domain kami,” Terangnya.

Akan tetapi, tentunya untuk kemudian menjadi sebuah edukasi dan juga referensi, kami kiranya dapat memberikan pendapat berdasarkan hasil kajian dan identifikasi yang juga di lakukan oleh Lembaga Bedah Nusantara Research dan Consultan.

” Bahwa hasil indentifikasi dan kajian kami di lapangan (Bukan merupakan treatmen Survey), kami mendapati sejumlah data dan fakta, bahwa dalam proses-proses kerja pemenangan para pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon, Nampak bahwa Trend Positif (Peningkatan) itu di alami oleh Pasangan Agus Ririmase dan Novan Liem, termasuk juga pada Pasangan Taddy Salampessy- Emmilyh Dominggus Luhukay walaupun trend positif (Peningkatan) yang di alami oleh Paslon Taddy Salampessy- Emmilyh Dominggus Luhukay tidak sebesar yang di alami oleh Paslon Agus Ririmase dan Novan Liem, Namun kedua Paslon ini terlihat mengalami trend Positif (Peningkatan),” Jelas Palyama.

Hal tersebut, tambahnya, berdasarkan hasil Kajian dan Identifikasi team Bedah Nusantara Research Consultan dilapangan, terungkap fakta bahwa; “telah terjadi sejumlah perpindahan dukungan atau perubahan pilihan (Swing Voters) dari Paslon yang lain kepada Paslon Agus Ririmase – Novan Liem, maupun juga kepada Paslon Taddy Salampessy- Emmilyh Dominggus Luhukay”, Kata Palyama.

Dirinya menyatakan, perpindahan dukungan atau perubahan pilihan (Swing Voters) tersebut, juga turut di dukung fakta adanya perubahan zona basis dari pasangan calon lainnya, dalam hal ini Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri.

” Hasil temuan data Indentifikasi dan Kajian Bedah Nusantara Research and Consultan, terungkap bahwa, sejumlah wilayah atau titik simpul yang sebelumnya di miliki atau di Claim sebagai milik dari Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri, kini telah mengalami perubahan warna menjadi Milik Pasangan Agus Ririmase dan Novan Liem, termasuk juga pada Pasangan Taddy Salampessy- Emmilyh Dominggus Luhukay,” Tuturnya.

Fakta ini tentunya menjadi sesuatu yang bisa berimplikasi luas, kepada Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri,terutama pada Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, yang dalam sejumlah data survey, masih terlihat mengungguli para Paslon yang lain.

Palyama menerangkan, hal lain yang terindikasi menjadi penyebab terjadinya fenomena perpindahan dukungan atau perubahan pilihan (Swing Voters) tersebut, pada Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri adalah adanya situasi Kepercayaan Diri yang berlebihan atau Over Confidence baik dari Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, tetapi juga pada Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri.

” Temuan kami, kedua Paslon yakni Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri, terindikasi tengah mengalami kondisi Phisikologi yang di kenal dengan sebutan Sindrom Euforia Elektoral Survey, serta Kepercayaan Diri akan menang yang berlebihan atau Over Confidence,” Ungkap Palyama.

Kedua Paslon ini memiliki fenomena Sindrom yang berbeda, jika Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri mengalami Sindrom Kelebihan Percaya diri akan menang atau Over Confidence, maka lain lagi dengan Paslon Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, Paslon ini tidak hanya mengalami Sindrom Over Confidence, akan tetapi mereka juga mengalami sindrom Euforia Elektoral Survey, atau terbuai dengan hasil survey.

“Sehingga secara fakta lapangan, sering kali kerja-kerja team pemenangan tidak maksimal, di karenakan adanya fenomena kedua sindrom tadi pada Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta,” Terangnya.

Hal tersebut, tentunya mesti menjadi bahan Evaluasi dan perenungan tersendiri bagi kedua Paslon yang ada, baik itu Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri dan Paslon lainnya, jika memang mereka ingin keluar sebagai pemenang pada Kontestasi Pilkada Kota Ambon di 2024 ini.

” Hasil kajian dan Identifikasi kami ini, kami sampaikan sebagai bahan kajian dan evaluasi dari semua pihak, tidak hanya pada Pasangan Calon, namun juga kepada semua elemen yang terlibat di dalam proses-proses Pilkada Kota Ambon ini, dan Hal ini tidak di maksudkan untuk mendiskreditkan pihak atau paslon tertentu yang sedang berkontestasi, tetapi ini murni hasil Identifikasi dan Kajian Lembaga Bedah Nusantara Reserach dan Consultan,” Tegas Palyama. (TM/17)

Tentang Penulis: tifamaluku

Nama Lengkap : Ongen Lekipiouw, S. Sis Jabatan : Pimpinan Perusahaan/Redaksi Alamat : Jalan Dr Kayadoe Kudamati