Margaret Siahay : Kondisi di Sekitar Bantaran Sungai Way Ruhu Butuh Penanganan Serius.
Tifa Maluku.Com – Komisi III DPRD Kota Ambon dipimpin Margaret Siahay melakukan peninjauan di bantaran sungai Way Ruhu, Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau, Rabu (13/Juli/2022).
“Saya dan anggota Komisi III langsung turun untuk mengecek kondisi di lapangan karena masyarakat di sekitar bantaran sungai Way Ruhu sangat resah, karena terjadi pengikisan akibat banjir,” ungkap Siahay kepada redaksi Tifa Maluku.Com.
Politisi perempuan Partai Golkar ini mengatakan, melihat dari kondisi di lapangan, wajar kalau maayarakat merasa khawatir, karena talud penahan air sungai Way Ruhu ada yang patah akibat abrasi dan perlu penanganan khusus oleh Pemerintah Kota Ambon sehingga tidak berdampak buruk bagi masyarakat di sekitar bantaran sungai Way Ruhu.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi hujan deras dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur kota Ambon. Hal ini mengakibatkan air di sungai Way Ruhu meluap. Kalau tidak dilakukan perbaikan terhadap talud-talud yang patah ini, maka air sungai akan masuk ke areal pemukiman warga dan merusak sejumlah infrastruktur di lokasi ini,” kata ia.
Terkait solusi yang akan ditempuh menggingat bantaran sungai Way Ruhu Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau ini sering menjadi langganan banjir, Siahay mengatakan Komisi III DPRD Kota Ambon akan mengundang PUPR Kota Ambon dan Bapekot untuk duduk bersama mencari solusi agar masyarakat tidak lagi resah di musim penghujan ini.
“Kita agendakan Rapat Komisi III DPRD Kota Ambon dengan Dinas PUPR dan Bapekot Ambon pada Jumat (15/7/2022) untuk membahas persoalan yang dihadapi masyarakat di Hatiwe Kecil khususnya warga yang tinggal di dekat bantaran sungai Way Ruhu. Kita akan dorong agar pembangunan talud yang rusak di sekitar bantaran sungai Way Ruhu dapat dikerjakan,” tandas ia.
Memang diakui, perbaikan talud ini membutuhkan anggaran. Kalau didorong melalui anggaran reguler APBD tahun 2022, maka butuh waktu yang cukup lama baru dikerjakan. Olehnya itu, dirinya akan mengusulkan agar pekerjaan ini dilakukan melalui anggaran aspirasi.
“Kalau bisa menggunakan dana aspirasi, maka saya akan dorong agar pekerjaan pembangunan talud yang rusak akibat banjir di bantaran sungai Way Ruhu dapat dikerjakan secepatnya,” kata Siahay.
Hal ini mendapat dukungan dari anggota Komisi III DPRD Kota Ambon. Hary Far-Far mengatakan, kondisi ini sangat darurat dan membutuhkan penanganan cepat. Talud di sekitar bantaran sungai Way Ruhu yang rusak akibat banjir harus segera diperbaiki.
“Kalau menunggu alokasi dari anggaran reguler, maka harus diusulkan melalui APBD Perubahan. Ini memakan waktu yang cukup lama baru bisa dikerjakan. Sehingga kalau dikerjakan dengan menggunakan dana aspirasi dari Ketua Komisi III, Margaret Siahay, maka saya kira itu lebih baik. Sehingga masyarakat tidak lagi resah akibat banjir,” kata Far-far.
Dia juga meminta Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena secepatnya menerbitkan SK Tanggap Darurat sehingga langkah-langkah dalam upaya untuk penanganan tanggap darurat akibat bencana baik banjir maupun tanah longsor di Kota Ambon dapat berjalan dengan baik.
“Saya kira ini penting. Semoga dalam waktu dekat Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena segera menandatangi SK tersebut,” kata Far-Far.
Ditempat yang sama, Raja Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau, Josias Muriany dan Kepala Desa Galala, Yemima Joris memberikan apresiasi kepada Komisi III DPRD Kota Ambon khususnya Ketua Komisi, Margaret Siahay karena bersedia memasukan aspirasinya untuk pembangunan talud yang rusak di sekitar bataran sungai Way Ruhu.
“Saya harap melalui dana aspirasi dari Ibu Siahay, talud yang rusak di sekitar bantaran sungai Way Ruhu ini dapat dikerjakan. Ini aspirasi dari masyarakat Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau. Sehingga kedepan, masyarakat tidak lagi resah akibat banjir akibat luapan air sungai Way Ruhu. Sekali lagi, terima kasih sudah dengar aspirasi kami warga Hatiwe Kecil,” pungkas Muriany. (TM-01)