Tifa Maluku. Com – Kenapa Walikota Ambon, Richard Louhenapessy begitu berambisi menjadi calon Wakil Gubernur Maluku mendampingi Murad Ismail, Gubernur Maluku aktif saat ini pada Pilkada serentak 2024 nanti.
Ambisi politisi partai Golkar ini bukan tanpa alasan. Mengambil posisi Wakil Gubernur Maluku 2024 mendampingi Murad Ismail merupakan loncatan untuk Louhenapessy menduduki jabatan Gubernur Maluku pada Pilkada 2029 nanti.
Pertanyaannya, kenapa Louhenapessy tidak berani mengambil sikap secara politik untuk maju sebagai Calon Gubernur Maluku. Namun memilih bermanuver sebagai Calon Wakil Gubernur Maluku. Mungkin saja, dari segi peluang sangat tipis untuk Walikota Ambon dua periode ini untuk maju sebagai calon Gubernur Maluku. Pasalnya, dukungan Partai Golkar bakalan mengarah kepada figur yang dianggap kuat dan mampu menyaingi calon petahana, salah satunya mantan Pangdam XVI Pattimura, Letnan Jenderal TNI Jeffry Apoly Rahawarin.
Sejak awal, Partai Golkar telah mewacanakan Letnan Jenderal TNI Jeffry Apoly Rahawarin sebagai calon Gubernur Maluku untuk menghadapi Murad Ismail pada Pilkada 2024 nanti.
Nama Richard Louhenapessy hampir-hampir tidak disebut sebagai salah satu figur partai Golkar yang dianggap kuat dan mampu menyaingi calon petahana dari PDI Perjuangan.
Keinginan Louhenapessy untuk mendampingi Murad Ismail di Pilkada Serentak 2024 bukanlah sebuah wacana lagi. Bahkan sudah menjadi perbincangan publik dan internal partai Golkar.
Namun, ambisi Louhenapessy bakalan di cekal oleh kubu internal Golkar yang tidak menghendaki Louhenapessy untuk maju dalam bursa Pilgub 2024.
Hal ini dilihat dari beberapa figur partai Golkar yang juga punya keinginan untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur Maluku. Sebut saja Hamzah Sangadji, pengurus DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramly Umasugi.
Mampukah Louhenapessy menyingkirkan kedua rivalnya ini dalam bursa pencalonan 2024 nanti. Dan menyakinkan DPP Partai Golkar bahwa ia (Louhenapessy-red) lebih layak dibandingkan kedua rivalnya (Hamza-Ramly).
Memang tidak diragukan kemampuan loby politik Louhenapessy di DPP Partai Golkar. Tetapi Louhenapessy jangan memandang remeh posisi dan kedudukan Hamza Sangadji dan Ramly Umasugi di mata Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Salah satu kader partai Golkar yang enggan menyebutkan namanya menilai, keinginan Richard Louhenapessy untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur Maluku mendampingi Murad Ismail pada Pilkada 2024 nanti, merupakan hak beliau yang dijamin oleh undang-undang.
Namun, kembali pada kepentingan besar Partai Golkar, semua keputusan terkait calon kepala daerah ditentukan oleh DPP partai yang sudah tentu mendapat persetujuan dan dukungan dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Kalau memang Pa Richard Louhenapessy yang direstui DPP partai Golkar, maka siapapun kader dan pengurus partai harus taat dan patuh. Sebaliknya kalau Pa Hamza Sangadji maupun Pa Ramly Umasugi yang ditunjuk DPP partai, maka semua harus patuh, termasuk Pa Richard Louhenapessy sebagai kader partai Golkar, ” ujar ia.
“Kalau memang Louhenapessy tidak didukung DPP dan tetap ngotot untuk maju berpasangan dengan Calon Petahana, maka konsekuensi nya sudah tentu dipecat dari keanggotaan partai. Demikian pun kader partai yang lain, ” lanjut ia.
Dikatakan, proses Pilgub 2024 masih jauh. Apalagi posisi Louhenapessy masih menjabat sebagai Walikota Ambon. Mestinya beliau fokus pada sisa masa jabatan. Apa yang belum diselesaikan dalam kerja-kerja pemerintah, diselesaikan.
“Saya harap Pa Richard Louhenapessy fokus dulu di akhir masa jabatan. Jangan sampai tinggalkan pekerjaan rumah yang berat bagi Walikota mendatang, ” pungkas sumber. (TM-01)