Tifa Maluku.Com – Kinerja pejabat OPD pengumpul di lingkup Pemerintah Kota Ambon sangat buruk. Tidak ada prestasi yang patut dibanggakan.
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola 16 OPD pengumpul ini setiap tahunnya tidak mencapai target. Parahnya lagi dengan penuh percaya diri, target PAD yang dipasang masing-masing OPD dalam APBD Kota Ambon cukup tinggi. Namun dalam realisasinya, PAD tidak mencapai target.
Bahkan sampai saat ini, tidak ada terobosan yang dilakukan oleh pejabat OPD dalam upaya menciptakan sumber-sumber pendapatan yang baru untuk dikelola sehingga PAD kota Ambon terus meningkat menuju pemulihan ekonomi yang kian merosot dan terpuruk belakangan ini.
Menanggapi kinerja pejabat OPD pengumpul dilingkup Pemkot Ambon, politisi sekaligus Anggota DPRD Kota Ambon asal PKS, Yusuf Wally mengatakan, kinerja para pejabat OPD pengumpul harus di evaluasi oleh Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, M.Si.
“Biar perlu diganti dengan pejabat yang lebih kompenten. PKS memberikan dukungan penuh. Sehingga sumber-sumber pendapatan di Kota Ambon termasuk retribusi dan pajak dapat dikelola secara baik dan profesional demi kelancaran pembangunan secara berkelanjutan,” ungkap Yusuf Wally ketika diwawancarai redaksi Tifa Maluku.Com, di gedung rakyat Belakang Soya Ambon.
Menurut anggota DPRD Kota Ambon dapil Sirimau II ini, capaian PAD dari OPD pengumpul belum memenuhi target. Bahkan masih jauh dari yang ditargetkan.
“Berdasarkan hasil evaluasi semester 1 tahun anggaran 2022 terhitung dari Januari hingga Juli baru 44 persen. Capaian ini masih jauh dari harapan. Mestinya capaian PAD 2022 harus meningkat dari tahun kemarin sebesar Rp153 Miliar. Olehnya itu, kalau pejabat OPD pengumpul yang tidak mencapai target, kedepannya kinerja mereka harus dievaluasi. Biar perlu diganti kalau tidak menunjukan perubahan dalam kinerjanya,” kata Yusuf Wally.
Menurut ia, pejabat dilingkup Pemkot Ambon harus mendukung apa yang menjadi visi dan misi penjabat Walikota Ambon saat ini yaitu pemulihan ekonomi dan keuangan daerah, penyelesaian utang pihak ketiga dan peningkatan pelayanan publik dan peningkatan pembangunan di berbagai bidang agar dapat dirasakan oleh maayarakat Kota Ambon.
Bentuk dukungan itu harus diimplementasikan melalui kerja-kerja yang inovatif dan strategis. Memiliki perencanaan yang matang dan harus didukung pula oleh tenaga-tenaga atau SDM yang berkualitas. Sehingga setiap program-program pioritas dapat berjalan sesuai dengan target yang diinginkan.
“Saya kira tanggungjawab Penjabat Walikota Ambon cukup berat, salah satunya penyelesaian utang-piutang antara Pemkot dengan pihak ketiga yang mencapai ratusan miliar rupiah. Sementara kondisi keuangan Pemkot Ambon mengalami defisit. Pendapatan daerah menurun dratis, sementara belanja pegawai mengalami peningkatan seiring bertambahnya ratusan tenaga kontrak yang tersebar di berbagai intansi termasuk DPRD Kota Ambon. Dari catatan saya, peningkatan belanja pegawai mencapai Rp17 miliar tahun 2022. Pertanyaannya adalah, apakah pengangkatan ratusan tenaga kontrak ini sudah sesuai dengan analisa kebutuhan pegawai? ini mestinya dipertegas oleh Pemerintah kota karena pengangkatan tenaga kontrak ini berkaitan dengan anggaran daerah. Bagaimana mungkin dalam kondisi keuangan yang lagi kolaps (kritis) pemerintah kota berani mengangkat ratusan tenaga kontrak. Bukankah ini akan menambah beban anggaran daerah sementara PAD kita tidak pernah mencapai target. Kebutuhan belanja untuk pembangunan baik fisik dan non fisik mengalami penurunan anggaran bahkan dalam tahun anggaran 2022 ini akan dipotong hampir 50 persen untuk membayar hutang pemerintah kota kepihak ketiga,” sesal ia.
Yusuf Wally meminta Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena harus bersikap tegas. Pejabat OPD yang minim prestasi dan tidak mampu menunjukan kinerja yang baik harus diganti dengan pejabat yang lebih kompenten dan memiliki rasa tanggungjawab dan punya komitmen.
“Saya kira saatnya perlu dilakukan penyegaran birokrasi agar tata kelola pemerintahan dapat berjalan baik untuk mewujudkan pemulihan ekonomi di kota ini. PKS tetap memberikan dukungan demi kemajuan Kota bertajuk Ambon Manise ini. (TM-02)