TIFA MALUKU.COM – DPRD Provinsi Maluku mengusulkan agar penanganan awal jembatan Kawanua penghubung ruas jalan nasional trans Seram Tehoru yang ambruk menggunakan jembatan Bailey.
Sekedar tahu, jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja pra-fabrikasi yang bersifat portabel.
Usulan tersebut telah disampaikan DPRD Maluku, pasca ambruknya dua bentangan jembatan Kawanua, 10 Juni lalu.
“Kami telah meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk menggunakan jembatan portabel atau jembatan Bailey,”ujar Anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias kepada wartawan di rumah rakyat, Karang Panjang, Ambon, Kamis (13/07/2023).
Dikatakan, dari usulan tersebut, Kepala BPJN Maluku, S. Bambang Widyarta telah berjanji, setelah air sungai surut langsung dilakukan pemasangan.
“Sesuai janji kepala Balai, air surut langsung dipasang, dan sekarang semua sudah siaga di lokasi,”ungkapnya.
Selain itu, kata Anos BPJN juga telah melakukan penanganan darurat terhadap jembatan Wai Tone di Waipia yang mengalami pergeseran.
Alhasil, Jalan penguhubungan Kairatu, Kabupaten SBB menuju Masohi, Kabupaten Maluku Tengah maupun sebaliknya sudah bisa dilewati.
“Hari ini masyarakat dari Kairatu-Masohi maupun sebaliknya sudah menggunakan Jalan itu dengan baik,”ucapnya.
Terhadap langkah cepat yang dilakukan BPJN Maluku dalam melakukan penanganan bencana di sejumlah ruas jalan maupun jembatan, atas nama Pimpinan dan Komisi III DPRD Maluku, Anos ucapkan Terima kasih, karena sudah membantu masyarakat Maluku.
“Kami apresiasi kesigapan Balai Jalan 24 jam bisa komunikasi, dan itu bisa dapat dibuktikan dari jembatan Wae Tone yang tergerus air, kami langsung koordinasi jam 12 malam langsung direspon kepala balai dan kasatker Balai Jalan. Itu artinya Balai Jalan sangat sigapmengantisipasi situasi bencana banjir dalam 24 jam, dan itu kami apresiasi,”pungkasnya. (TM-08)