TIFA MALUKU. COM – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga barang kebutuhan pokok khususnya komoditi cabe dan minyak goreng
mengalami kenaikan.
Bahkan berpotensi terjadi kenaikan pada sejumlah kebutuhan pokok lainnya, kalau Dinas terkait tidak melakukan interfensi pasar dengan menggandeng distributor agar harga kebutuhan pokok dapat dikendalikan.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Drs Barnabas Nathaniel Orno menindaklanjuti laporan komunitas intelejen daerah (Kominda) Maluku, bahwa terjadi inflasi akibat kenaikan dua komoditi cabe dan minyak goreng menjelang Nataru.
“Saya harap segera dilakukan intervensi pasar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Bulog dengan menggandeng para distributor
di daerah ini sehingga harga kebutuhan pokok di pasar menjadi stabil. Hal ini penting dilakukan karena kenaikan harga kebutuhan pokok
sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Apalagi masyarakat ekonomi lemah akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
pokok karena harga barang tertalu di pasaran,” ucap Barnabas Orno dalam pertemuan dengan Kominda Maluku di lantai III Restoran Ratu Gurih,
Jumat (10/12/2021).
Menurut Wagub, kalau inflasi tinggi, maka berpengaruh pada angka kemiskinan di daerah. Olehnya itu, inflasi harus ditekan melalui intervensi
dan kerjasama antara instansi maupun lembaga dan badan dalam rangka penanganan masalah ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Komunda Maluku, atas semua laporan dan data yang disampaikan kepada pemerintah daerah, semoga persoalan ini dapat segera ditangani secara cepat dan tepat agar masyarakat kecil tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok
menjelang Nataru,” kata Orno.
Selain persoalan inflasi, keamanan menjelang Nataru pun di bahas oleh komunitas intelejen bersama Wakil Gubernur Maluku.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Maluku, Drs. Titus F. L. Renwarin, M.Si, kepada redaksi mengatakan laporan dan keterangan yang disampaikan oleh komunitas intelejen daerah melalui Kepala BINDA Maluku Brigjen TNI Jimmy Aritonang bahwa secara umum aman dan kondusif.
Meskipun lanjut ia, ada intensitas tertentu di kabupaten kota misalnya di Maluku Tengah dimana terjadi bentrokan antar warga dengan polisi, dan beberapa waktu lalu terjadi
insiden antara warga Kailolo dengan Pelauw.
“Itu masih dalam intensitas terbatas dan sudah berhasil diamankan oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri. Selain itu Pemerintah daerah terus melakukan
upaya-upaya mediasi dan memfasilitasi pihak-pihak yang terlibat dalam rangka pemulihan pasca bentrokan itu. Sehingga menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, situasi keamanan
di daerah aman dan kondusif,” pungkas Renwarin. (TM-02)