TIFA MALUKU. COM – Masyarakat Dusun Telaga, Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menyambut meriah kedatangan Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nataniel Orno.
Kemeriahan terlihat dari penyambutan oleh masyarakat Dusun Telaga mulai dari orang dewasa hingga anak-anak, dengan pengalungan kalung dan pakaian adat.
Kunjungan Wagub di dampinggi istri Betrix Orno di Dusun Telaga untuk menghadiri Event Antar Dulang 7 Syaw-al 1444 H/29 April 2023, diiringi dengan Pencat Silat.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu, mengusung Tema “Menuju masyarakat mandiri yang beradap dan berbudaya serta menjunjung tinggi menuju solidaritas keberagaman”.
Turut hadir Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX (Danlantamal IX) Ambon Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina, Ketua Komisi I DPRD Maluku, Amir Rumra, Wakapolres SBB Kompol Helda Misse Siwabessy, Wakil Ketua DPRD Kabupaten SBB Arifin Pondang, Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Maluku, Yani Salampessy.
Kepala Dusun Telaga, La Mino dalam sambutannya mengaku bangga, karena event lebaran tujuh hari kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Mengingat dalam mementum sejarah ini dihadiri putra terbaik Maluku, yaitu Wakil Gubernur, dan Danlantaml IX Ambon.
Kehadiran kedua putra terbaik Maluku itu, menjadi momentum bersejarah bagi seluruh masyarakat Dusun Telaga.
“Kami masyarakat Telaga mengucapkan Terima kasih, ini jadi sejarah Wagub dan Danlantamal IX Ambon hadir di tengah-tengah masyarakat Dusun Telaga,” ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno mendorong Event Antar Dulang 7 Syaw-al 1444 H di Dusun Talaga, Desa Piru dapat menjadi icon Budaya Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
“Masa jabatan saya sudah akan berakhir Desember, jadi saya tidak bisa janji. Tetapi saya mendorong Pemkab SBB untuk menjadi agenda ini sebagai icon Budaya, sama halnya pukul manyapu di Mamala, dan Morela,”ujar Wagub sebelum membuka Antar Dulang 7 Syaw-al 1444 H di Dusun Talaga, sabtu (29/04/2023).
Dikatakan, Antar Dulang 7 Syaw-al merupakan budaya adat istiadat yang mesti dilestarikan. Bahkan jauh sebelum agama formal, moment budaya ini dapat menyatukan semua pihak,
“Acara ini adalah salah satu acara budaya adat istiadat yg mesti di lestarikan. Budaya adat istiadat itulah yang menyatukan, jauh sebelum agama formal, leluhur sudah mengenal Allah SWT melalui budaya adat istiadat,”ucapnya.
Untuk itu, budaya yang telah berjalan selama ini harus tetap dijaga, dan dilestarikan, karena memiliki potensi pariwisata, yang akan berdampak bagi pendapatan masyarakat dan secara luas daerah SBB.
“Orang semua pada promosi Allang Asaude, apalagi kekudulan ini harus disamakan dengan pukul menyapu di mamala dan morela, ini mesti didorong sehingga menjadi icon budaya yang dikemas dengan berbagai acara atraksi dan budaya. Jika hal ini dilakukan dengan baik maka turis akan datang, tentunya memberikan pemasukan bagi masyarakat, dan daerah,”tuturnya.
Kepada masyarakat, Wagub imbau agar tetap menjaga tali persaudaraan antara sesama, sehingga kegiatan yang dilaksanakan bersama, dapat berjalan dengan baik.
“Semoga acara ini selalu dibuat dan mendapat bermakna dalam kehidupan bermasyarakat dj Dusun Talaga, dan secara umum Kabupaten SBB,” pungkasnya. (TM-07)