TIFA MALUKU. COM – Butje Sinay, warga Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah menyampaikan permohonan maafnya kepada Wakil Gubernur Maluku, Drs Barnabas Nathaniel Orno atas pernyataan pers tertanggal 14 September 2023 pada salah satu media online yang menuding Wakil Gubernur Maluku dan orang dekatnya terlibat dalam isu pergantian Penjabat Negeri Aboru menggantikan Yohanis Sinay.
“Atas nama pribadi, saya minta maaf kepada Pa Wakil Gubernur Maluku, Drs Barnabas Nathaniel Orno dan kepada adinda Yani Salakory yang saat ini tengah mencalonkan diri sebagai bacaleg Partai Hanura Dapil VI Kabupaten Maluku Tengah. Saya menyadari sungguh bahwa pernyataan pers terkait tudingan orang dekat Wakil Gubernur Maluku yang memainkan isu pergantian Penjabat Negeri Aboru di media Tribun Maluku tanggal 14 September 2023, menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat Negeri Aboru. Olehnya itu, sekali lagi saya (Butje Sinay-red) meminta maaf sebesar-besarnya, ” ungkap ia.
Menurut Butje, terkait dengan publikasi, sesungguhnya dia tidak mengetahui persis. Sebab semua itu diatur oleh Eltinus Tuankotta, salah satu caleg asal Negeri Aboru. Dirinya hanya diminta tanggapan terkait isu pergantian Penjabat Negeri Aboru menggantikan Yohanis Sinay. Dalam pernyataan nya, lanjut ia, tidak ada maksud sedikitpun untuk melemahkan dan mengkambing hitamkan adinda Yani Salakory yang notabene merupakan salah satu orang dekat Wakil Gubernur Maluku dan juga Bacaleg partai Hanura Dapil VI Kabupaten Malteng.
“Saya katakan bahwa kalau isu pergantian penjabat Negeri Aboru itu benar, maka sangat disayangkan dan sudah tentu berpengaruh pada proses penyelenggaraan pemerintahan di negeri Aboru yang saat ini dijabat oleh Yohanis Sinay. Apalagi masa jabatan Yohanis Sinay belum genap satu bulan saat itu. Saya berikan keterangan apa adanya dan tidak punya maksud apapun untuk melemahkan Adinda Yani Salakory dan membawa jabatan Wakil Gubernur Maluku dalam persoalan tersebut. Sebenarnya saya berharap sebelum dipublikasi, mestinya narasi beritanya dikirim ke saya untuk dilihat. Tapi sampai berita tersebut dipublikasi, narasinya tidak pernah saya Terima. Ketika beritanya menyebar di masyarakat, timbul polemik. Saya mendapat kecaman dari masyarakat dan dituding melakukan adu domba yang mengarah pada perpecahan di masyarakat, ” ujar ia.
Butje Sinay berharap, pihak-pihak yang dirugikan akibat pemberitaan ini, dapat memaafkan dirinya. Dia berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.
Ditempat yang sama, Yani Salakory mengatakan, dirinya akan menarik kembali laporan polisi dan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
“Yang penting saya sudah tahu persis siapa dan apa maksud dibalik pemberitaan ini. Butje Sinay hanya korban dari kepentingan politik dari salah satu bacaleg. Butje Sinay hanya dipakai untuk memuluskan hasrat politik oknum Bacaleg tersebut. Saya harap, ini sebagai sebuah pembelajaran agar kedepannya, kita lebih bijaksana dalam memberikan informasi ke publik. Kita jangan mudah mengantongi kepentingan tertentu yang prinsipnya dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat kbususnya di kalangan masyarakat Negeri Aboru. Bagi saya kepentingan politik hanya sesaat, tetapi persaudaraan jauh lebih berarti dari kepentingan apapun” pungkas Salakory. (TM-03)