TIFA MALUKU.COM – Partai Golkar Kota kembali menargetkan untuk memenangkan pemilihan Walikota Ambon 2024 nanti. Target yang sama juga untuk posisi Ketua DPRD Kota Ambon 2024-2029.
“Partai Golkar menargetkan untuk memenangkan Pemilihan Walikota dan Pemilihan Legislatif 2024. Ini sudah menjadi komitmen bersama Partai Golkar Kota Ambon, dan wajib seluruh pengurus dan kader untuk mengamankan itu,” ungkap Ketua DPD II Golkar Kota Ambon, Max Siahay dalam wawancaranya dengan redaksi Tifa Maluku, di Grand Avira belum lama ini.
Dikatakan, untuk persiapan menuju pemilihan Walikota Ambon 2024 nanti, Partai Golkar Kota Ambon akan melakukan survei internal terhadap sejumlah figur-figur yang dianggap layak untuk masuk dalam bursa Walikota Ambon.
“Figur-figur yang akan disurvei bukan saja dari kalangan politisi baik itu kader partai Golkar namun juga dari luar partai Golkar. Selain itu, ada juga figur dari kalangan birokrat,” kata ia.
Untuk kader partai yang di survei kata Max Siahay, ada Richard Rahakbauw (Anggota DPRD Maluku). Sementara posisinya sebagai Ketua Partai di Kota Ambon juga ikut survei. “Sebab prinsipnya, kalau partai menghendaki dirinya harus maju bertarung, maka sebagai kader harus siap,” ujar ia.
Sementara kader di luar partai, lanjut Siahay ada Edwin Huwae dari PDI Perjuangan, Michael Wattimena dari Demokrat, dan sejumlah nama-nama politisi yang mencuat di publik, juga kita survei.
Terkait dengan figur birokrasi yang juga ikut di survei, kata Siahay salah satunya Sekkot Ambon, Agus Ririmase.
Ketika ditanya kapan survei internal akan dilakukan, soal waktu akan dibahas dan diputuskan bersama dengan pengurus DPD Golkar Kota Ambon. Kita berharap, dalam survei ini mampu menyentuh seluruh elemen partai, sehingga partai sendiri dapat mengetahui sejauh nama tingkat kesukaan dan seberapa besar elektabilitas dari masing-masing figur dalam merebut kursi nomor satu di Kota Ambon.
Disinggung soal Walikota Ambon dari Partai Golkar yang berakhir dengan persoalan hukum, apakah berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap Golkar pada Pemilihan Walikota Ambon 2024, kata Siahay, tidak berpengaruh.
“Benar Pa Richard Louhenapessy (Mantan Walikota Ambon) merupakan kader partai Golkar. Namun terkait dengan kasus hukum yang sementara dijalani oleh beliau, itu person tidak ada kaitan dengan Partai Golkar. Coba di cek, apakah kasus yang dihadapi oleh Mantan Walikota Ambon juga menyeret partai, kan tidak. Itu artinya, persoalan hukum yang dijalani melekat person bukan partai Golkar. Saya kira publik paham soal itu,” ujar ia.
Olehnya itu ke depannya partai Golkar akan mengusung calon Walikota Ambon yang bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme). Figur yang benar-benar mau mengabdi bagi daerah dan mampu melihat seluruh persoalan di masyarakat. Figur kepala daerah yang mau memajukan Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi Maluku.
Terkait dengan proses legislatif 2024, kata Siahay Partai Golkar sangat siap dengan komposisi caleg di tiap-tiap dapil. “Partai Golkar bukan partai baru, jaringan partai sudah mengakar sampai di akar rumput. Caleg – caleg yang dipersiapkan nanti tidak diragukan kualitas politiknya di masyarakat. Mereka pendulang suara dan tetap menjadi idola di dapil. Olehnya itu, komposisi empat kursi tetap milik partai Golkar pada pileg 2024 nanti. Kita optimis, posisi Ketua DPRD Kota Ambon akan tetap menjadi milik Partai Golkar,” ujar Siahay.
Terkait dengan posisi Ely Toisuta apakah dipersiapkan partai naik ke level provinsi? Kata Siahay tergantung dari keputusan partai nantinya.
“Kalau saatnya partai menghendaki Toisuta harus lompat ke provinsi, maka sebagai kader partai harus taat, tidak boleh membangkang. Karena itu keputusan dan perintah partai. Sama halnya bagi saya sebagai Ketua Partai Golkar Kota Ambon. Kalau partai memutuskan untuk maju dalam bursa Walikota Ambon 2024, maka saya harus siap,” pungkas ia. (TM-02)