TIFA MALUKU. COM – Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie meminta masyarakat menjaga dan memelihara tatanan adat dan tradisi Sasi yang guna diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu.
Hal ini disampaikan Sadali Ie membuka acara Sasi Gurita di Soa Grogos, Negeri Kataloka, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis, (16/2/2023).
Sadali le menambah kan Gubernur Maluku, Murad Ismail menghimbau kepada Raja Kataloka beserta jajaran maupun seluruh raja-raja dan pemerintah negeri di Kabupaten SBT, agar lebih kreatif untuk berdiskusi bersama perangkat adatnya masing-masing tentang cara penerapan Sasi terhadap hasil alam yang ada di laut maupun darat agar dapat memberikan daya/hasil guna yang lebih besar bagi masyarakat.
Menurut Gubernur, tradisi Sasi bukan saja bermanfaat bagi ekosistem laut, namun juga harus memberi dampak ekonomis bagi pendapatan masyarakat setempat. Sebab, harta melimpah yang diperoleh ketika dilakukan buka Sasi, perlu diatur pengelolaannya secara baik sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang bersaing dan memberikan keuntungan yang besar.
“Kita patut mensyukuri kekayaan alam dengan tetap mengingat bahwa bumi tidak diberikan hanya bagi generasi kita saja, tetapi merupakan warisan bagi manusia dari generasi ke generasi. Di saat yang sama, saya juga ingin mengingatkan tentang aspek pengawasan terhadap pemberlakuan Sasi agar tidak dilanggar sehingga aturan kesucian adat benar-benar terjamin,” ujarnya.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku, Gubernur pun menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Raja Kataloka, pemerintahan negeri dan Yayasan Baileo Maluku, yang berinisiatif melaksanakan Sasi Gurita di Soa Pulau Grogos.
Tindakan ini merupakan langkah arif dan bijaksana dari seorang pemimpin guna menjaga kelestarian ekosistem laut, khususnya Gurita demi kepentingan masyarakatnya.
“Jangan sampai kita sebagai masyarakat adat justru dinilai tidak mampu menjaga dan menegakkan aturan adat yang telah kita buat dan akui bersama dalam tatanan kehidupan masyarakat hukum adat di SBT,” kata Sadli le mengakhiri sambutan Gubernur.
Di tempat yang sama, Raja Kataloka, Enverd Abd. Wattimena menerangkan, salah satu tujuan diterapkannya aturan Sasi adalah agar saat memanen, ukuran Gurita di panen sudah cukup besar juga sekaligus menjaga kelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, terutama terumbu karang dan bakau.
“Saya harap, Sasi dapat memberikan manfaat dan pembelajaran bagi kita dari aspek ekonomi, ekologis, sosial, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tata kelola adat bagi kelestarian dan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan,” pungkas ia. (TM-05)