Pengendalian Inflasi, Pemprov Maluku Canangkan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah

oleh -36 views

Tifa Maluku. Com – Pemerintah Provinsi Maluku mencanangkan Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah sebagai upaya mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Gerakan tanam cabai dan bawang merah dilakukan oleh Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku, diantaranya, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Bakti Artanta, Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena, Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP), Hadi Basalama, Rektor Unpatti Ambon, M.J. Sapteno, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku serta civitas akademika Unpatti yang turut menanam Cabai dan Bawang Merah.

Kegiatan yang dilakukan secara serentak di 11 kota dan kabupaten di Maluku ini dapat terselenggara atas kerjasama Dinas Pertanian Provinsi Maluku dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, bertempat di Kebun Percontohan milik Kelompok Mutiara Pattimura, Unpatti Ambon, Selasa, (20/9/2022).

Gubernur dalam arahannya yang disampaikan Wagub Barnabas Orno, memberikan apresiasi kepada Tim Pengendaliaan Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku dan Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP), yang telah menggagas pola kolaborasi multi pihak antara Kodam XVI/ Pattimura, Bank Indonesia dan Unpatti Ambon, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden dalam penanganan inflasi, khususnya komoditas pangan pemicu inflasi seperti cabai dan bawang merah.

“Dalam rapat koordinasi TPID Provinsi Maluku beberapa waktu yang lalu, Gubernur telah menginstruksikan kepada TPID untuk mengambil Langkah dalam menekan laju inflasi yang meningkat pada bulan Juli dan Agustus di Provinsi Maluku,” jelas Wagub.

Terkait upaya tersebut, Gubernur, jelas Wagub, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Bupati/ Walikota untuk pengendalian inflasi komoditas pangan. Upaya lainnya, dimana pemerintah juga telah melaksanakan operasi pasar dan mendorong gerakan menanam cabai dan bawang merah, untuk kabupaten/kota, sebagai upaya mendukung GNPIP di Provinsi Maluku.

“Dalam upaya pengendalian inflasi pangan di Provinsi Maluku, Gubernur berharap kepada TPID mengambil langkah penanganan,” terang Wagub.


Langkah-langkah yang dimaksud sesuai arahan Gubernur, jelas Wagub yaitu, pertama terus bangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan inflasi khususnya komoditas pangan pemicu inflasi.

Kedua, meningkatkan kewaspadaan bersama atas kenaikan harga BBM yang akan berdampak pada peningkatan harga komoditas pangan, dan terganggunya distribusi komoditas pangan antar wilayah di Provinsi Maluku.

Ketiga, melakukan inovasi dan terobosan baru dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi antar berbagai pihak terus terjaga.

Keempat, gerakan tanam komoditas pangan pemicu inflasi, agar dilakukan secara berkelanjutan di semua sentra produksi pada kabupaten kota di Maluku.

Sementara itu, Kadis Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda dalam laporan kegiatan menjelaskan, Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Provinsi Maluku dalam sebagai upaya mendukung GNPIP di Provinsi Maluku.

Pelaksanaan kegiatan hari ini, kata Ilham merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden dan arahan Bapak Gubernur agar TPID segera mengambil langkah-langkah penanganan inflasi khususnya komoditas pangan yang telah ditindaklanjuti dengan SE Gubernur Maluku Nomor : 821/2338 tanggal 19 Agustus 2022 kepada semua Bupati/Walikota, perihal Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah.

Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang merah ini merupakan tindak lanjut dari GNPIP yang merupakan Kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Daerah dengan Kodam XVI/Pattimura, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Universitas Pattimura serta Pemerintah Kota Ambon.

“Untuk mengatasi kondisi ini sesuai arahan Bapak Gubernur, maka berbagai upaya telah ditempuh oleh Dinas Pertanian, diantaranya operasi pasar bersama TPID yang juga melibatkan para distributor bahan pangan khususnya bahan pangan penyumbang inflasi seperti Bawang Merah, kangkung, Cabai, Beras, minyak goreng dan telur yang dijual dibawah harga pasar. Selain itu juga dilakukan peningkatan luas tanam di sentra produksi serta pembinaan melalui penyuluh pertanian,”jelasnya.
Pencanangan gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah ini, sebut Ilham, dilakukan secara serempak di 11 Kabupaten/Kota dengan total luas Tareal pertanaman cabai seluas 100 hektar dan bawang merah 66,4 hektar dengan rincian, untuk tanaman cabai : (Maluku Tengah, 30 Hektar, SBB 20 Hektar, Kota Ambon 20 hektar, Buru 20 hektar, Kota Tual 10 hektar dan Kabupaten Aru 10 hektar).

Sedangkan komuditas bawang merah dengan luasan areal, (Maluku Tenggara 34,3 hektar, MBD 7,1 hektar, Kota Tual 5 hektar , SBT 10 hektar dan Maluku Tengah 10 Hektar).

“Perlu kami laporkan bahwa gerakan tanam serempak ini juga dihadiri secara secara online oleh Bupati/Walikota bersama para petani dari masing-masing lokasi penanaman,” kata Ilham.

Pada kesempatan itu juga dibagikan bibit cabai sebanyak 12.700 polybag, dimana Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku membantu 10.200 anakan. Bantuan ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, kelompok TP PKK serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri pada lingkungan masing-masing.

“Kami juga melaporkan bahwa hari ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis antara lain 1 unit alsintan cultivator Desa Taeno, Mesin jahit karung 1 unit kepada Gapoktan Wanareja, 1 unit grand house kepada pesantren Ishaka Desa Batu Merah. Dukungan juga diberikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku,” tandas Ilham.

Bantuan alsintan juga diserahkan kepada kelompok tani berupa alat pertanian, salah satu Ponpes di Kawasan Batu Merah. Bantuan anakan cabe sebanyak 12 ribu anakan juga diterima perwakilan wadah perempuan GPM Passo. Selain Gerakan tanam, pada kesempatan itu, juga digelar pameran oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). (TM-07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.