Bupati MBD : Kalau Dibentuk Sekarang, Buang-Buang Anggaran Daerah. Sementara Pengelolaan Blok Marsela Masih Lama.
Tifa Maluku. Com – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) tidak gegabah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait pengelolaan Blok Marsela.
“Waktunya belum tepat untuk dibentuk BUMD terkait pengelolaan Blok Marsela. Bayangkan kalau blok Marsela beroperasi tahun 2030, lalu apa manfaat dari pembentukan BUMD saat ini? Sementara gaji mereka harus dibayar perbulan dari anggaran daerah? Belum lagi kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan pembentukan BUMD ambil misal pembangunan kantor dan fasilitas lainnya, sudah tentu memakan anggaran yang tidak sedikit sementara tidak ada kemasukan ke kas daerah. Ini masa saja pemborosan anggaran daerah. Sehingga kalau ada pihak yang mengatakan Pemkab MBD lambat terkait pembentukan BUMD untuk pengelolaan Blok Marsela, bagi saya mereka keliru. Belum ada dana penyertaan modal, bagaimana pemkab mau bentuk BUMD. Ini mesti dipahami oleh masyarakat, ” kata Bupati MBD, Benjamin Thomas Noach dalam diskusi lepas dengan sejumlah wartawan di Ambon belum lama ini.
Menurut ia, berbagai terobosan tengah dilakukan pemkab MBD di tengah-tengah masyarakat dalam upaya mempersiapkan diri menyambut pengelolaan Blok marsela. Selain sumber daya manusia, masyarakat di dorong untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Ambil misal, wilayah-wilayah yang potensial untuk pengembangan sektor pertanian dan perikanan, masyarakatnya diajak untuk menjadi petani dan nelayan unggul.
“Kita siapkan siapkan program dan kegiatan di masyarakat agar mereka dapat mengembangkan sektor pertanian dan perikanan sesuai potensi di wilayah itu. Selain itu, pemkab memberikan pendampingan bagi masyarakat agar usaha atau pekerjaan yang mereka tekuni dapat berkembang. Ambil misal kita dorong petani untuk menanam cili dan tomat.
“Bibit dan pupuk dan alat-alat pertanian kita siapkan. Harapan kita, petani di kabupaten MBD mampu memenuhi kebutuhan cili dan tomat di pasar. Sebab selama ini, komoditi ini selalu kita harap dari Kupang, NTT, sehingga terjadi inflasi, ” kata ia.
Selain pertanian, sektor perikanan juga digenjot untuk memperkuat ekonomi masyarakat. Sebab salah satu keunggulan di Kabupaten MBD yaitu perikanan.
“Kita tengah merubah pola berpikir masyarakat MBD, dimana masyarakat khususnya kaum muda lebih memilih menjadi tenaga kontrak ketimbang menjadi petani dan nelayan sukses, atau menjadi wirausaha. Olehnya itu, dalam berbagai kesempatan saat turun di berbagai kecamatan maupun desa, saya selalu memberikan pencerahan bagi masyarakat, ” ujar ia. (TM-08)