Renwarin : Forum Ini Bertujuan Menyatukan Persepsi, Kolaborasi & Sinergitas Antar OPD Kominfo Se_Maluku
Tifa Maluku. Com – Pelaksanaan Forum OPD Dinas Kominfo se_ Maluku di Kabupaten Maluku Tenggara yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis (23-24/03/2022) berlangsung sukses.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Maluku, Drs. Titus F. L. Renwarin, M.Si mengatakan, kegiatan bertujuan menyatukan persepsi, kolaborasi dan sinergitas antara OPD Kominfo kota/kabupaten terhadap perencanaan dan pelaksanaan tugas pokok serta fungsi Bidang Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik agar dapat berjalan sinergis dan searah.
Dikatakan Renwarin, forum ini akan membahas isu-isu terkait Informasi Komunikasi Publik (IKP), Persandian dan Statistik yang akhirnya akan melahirkan rekomendasi yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Dinas baik Provinsi, Kabupaten dan Kota.
“Rekomendasi ini selanjutnya akan diimplementasikan melalui kebijakan pada setiap tataran pemerintah daerah sehingga tugas dan fungsi komunikasi dan informatika benar benar dapat berjalan optimal,” terangnya.
Renwarin juga memberikan yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun yang telah memfasilitasi pelaksanaan Forum OPD Kominfo Provinsi Maluku Tahun 2022 dengan sangat luar biasa.
Sementara itu, Bupati Malra, Thaher Hanubun dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Daerah dan Seluruh Masyarakat Merasa terhormat menjadi Tuan dan Nyonya Rumah sekaligus menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini.
“Hari ini, kita telah melewati fase-fase penting dalam peradaban dunia di Bidang Teknologi informasi yang dimulai dari Revolusi Industri 1.0 sampai dengan Revolusi Industri 4.0 bahkan saat ini diwacanakan untuk memasuki Revolusi Industri 5.0,” kata Hanubun.
Pada Titik ini, kata dia, dituntut untuk lebih peka dan melek terhadap perkembangan Teknologi Informasi.
Digitalisasi Sektor Layanan Pemerintah yang diusung Presiden Jokowi.
” Ini agar mewajibkan seluruh daerah untuk menerapkan kaidah-kaidah digital dalam berbagai layanan pemerintahan yang pada akhirnya bertujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh hak layanan dari pemerintah,” terangnya.
Hal ini, sebut dia, tentu harus berbanding lurus dengan penyediaan sarana telekomunikasi berbasis Internet yang menjadi entry points bagi kita untuk masuk dalam layanan pemerintahan berbasis Digital.
Saya bersyukur, sejak kami terpilih memimpin Kabupaten Maluku Tenggara ini di tahun 2018.
”Gerak cepat kami telah membuahkan hasil yang cukup signifikan dalam memberi layanan Telekomunikasi berbasis Internet. Ini tentunya didukung penuh oleh Bapak Gubernur Maluku dalam memberikan rekomendasi bagi kami bergerilya di pusat untuk menghadirkan menara-menara Telekomunikasi,”bebernya
Diakhir tahun 2018 sampai dengan tahun 2019, jelas dia, cakupan layanan Internet kita hanya mencapai 42 persen dari total 190 Ohoi dan 1 Kelurahan. Pada Tahun 2020 dengan penambahan 9 Menara Telkomsel dan Upgrade terhadap 7 menara BAKTI Kominfo dari 2G ke 4G, maka kita telah mencapai 72 persen Ohoi terkoneksi Internet.
“Pada akhir tahun 2021 kemarin, kami akui bahwa pandemik Covid-19 dan perubahan Regulasi dimana BAKTI hanya melayani daerah 3T telah cukup berpengaruh, sehingga pertumbuhan cukup lambat, meskipun patut disyukuri bahwa pada akhir tahun 2021, kita bertambah 3 Menara Telkomsel Reguler di Wilayah Pulau Kei Besar dan 3 Menara Telkomsel yang berasal dari alokasi Non 3T di Pulau Kei Kecil dan Pulau Warbal. Sementara di Awal Tahun 2022 ini, ditambah 2 Menara Telkomsel Non 3T yang sementara proses pembangunan di Ohoi Marvun dan Ohoidertutu,” paparnya.
Dengan penambahan menara-menara tersebut, maka untuk 6 Kecamatan di Pulau Kei Kecil telah terkoneksi 98,68% atau 75 Ohoi Terkoneksi dari 76 Ohoi yang ada di Pulau Kei Kecil. Yang tersisa hanya di Pulau Tanimbar Kei.
“Sementara untuk di Pulau Kei Besar, dari 115 Ohoi yang sudah terkoneksi Jaringan 4G Internet adalah sebanyak 79 Ohoi atau 69 persen Ohoi-Ohoi. Terbanyak yang belum terkoneksi ada di wilayah Kecamatan Kei Besar Utara Timur dan Kei Besar Utara Barat,” luasnya
Total Cakupan Jaringan Internet di Wilayah Maluku Tenggara adalah sebesar 81 persen. “Angka ini cukup baik, meskipun keprihatinan kita ada di wilayah Pulau kei Besar bagian Utara Timur dan Utara Barat.
Wilayah-wilayah ini termasuk dalam Wilayah Terluar sesuai Perpres 6 tahun 2017. Dan untuk Kei Besar Utara Timur, Masuk kedalam Lokasi Prioritas (LOKPRI) Wilayah Perbatasan Negara,”rincinya.
Pemerintah Provinsi Maluku, harap dia, harus melihat ini sebagai tantangan yang harus dicarikan solusinya. Maluku Tenggara termasuk Wilayah Perbatasan dan Pulau terluar, meskipun tidak termasuk dalam Daerah Tertinggal, namun hak sebagai Wilayah terluar dan Perbatasan Negara hendaknya dapat diperhitungkan.
“Kebutuhan kita adalah terhadap Kecamatan Kei Besar Utara Timur dan Utara Barat, dapat diakomodir dalam Alokasi Menara yang bersumber dari BAKTI Kominfo karena Konfir Wilayah di kedua Kecamatan ini cukup berat untuk diintervensi oleh Provider seperti Telkomsel,” ingatnya.
“Kita sudah punya beberapa strategi diantaranya relokasi Menara BAKTI di wilayah-wilayah telah terlayani Jaringan Reguler Telkomsel untuk dialihkan ke wilayah Pulau Kei Besar khususnya di Kei besar Utara Timur.
Ditargetkan pada tahun 2023 yang akan dating, kita sudah bisa mencapai 90an persen Ohoi Terkoneksi Jaringan Internet,”sambungnya.
Saat ini, Kabupaten Maluku Tenggara bergeliat dalam memanfaatkan ketersediaan jaringan Telekomunikasi berbasis internet dalam memberikan layanan yang paripurna. Sebut saja, saat ini Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah memiliki Aplikasi E-Lapor Malra untuk menerima dan menindaklanjuti aduan-aduan masyarakat hanya dalam waktu 1×24 Jam tidak boleh lebih.
” Berikutnya kita juga sudah memanfaatkan Aplikasi Smart Register untuk penagihan Pajak dan Retribusi, Kita juga sudah punya aplikasi E-Kinerja untuk mengukur sejauh mana kinerja aparatur daerah meskipun untuk yang satu ini tentu banyak kendala yang dihadapi, karena ini urusan dengan manusia sehingga cenderung dapat dimanipulasi,”sebutnya.
Malra juga sudah punya Aplikasi Sinmas untuk masyarakat dapat mengetahui stok dan harga barang di pasaran secara rill time. Yang saat ini sementara berproses adalah Aplikasi Maluku Tenggara Satu Data dimana aplikasi ini akan menjadi data base setiap pemangku kepentingan dalam penyusunan perencanaan maupun bagi masyarakat yang ingin mengetahui potensi daerah yang ada.
“Hal yang patut kami banggakan, bahwa hari ini dengan adanya jaringan telekomunikasi yang tersebar luas, maka layanan administrasi kependudukan sudah dapat dilakukan sampai di Ohoi-ohoi terlayani jaringan internet. Hari ini, Masyarakat tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk urusan administrasi kependudukan, selain di gratiskan, juga dimudahkan,”sambungnya.
Kedepan, pihaknya juga akan mengembangkan Aplikasi layanan Kesehatan, sehingga masyarakat di Ohoi-Ohoi dapat berkonsultasi dengan dokter secara during maupun memberikan kemudahan kepada masyarakat pengguna layanan Kesehatan untuk mendaftar sekaligus menerima layanan perawatan di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.
Disisi lain. Tuntutan disektor Pendidikan cukup tinggi. Dimana Ujian Akhir sudah memerlukan jaringan Internet yang kuat dan stabil, sehingga diperlukan pemerataan jaringan yang baik. Begitu juga dalam hal recruitment CPNS yang menggunakan system CAT. Ini semua membutuhkan Ketersediaan jaringan Internet.
Harus diakui bahwa Maluku tenggara hari ini sudah cukup baik. Tetapi masih perlu peningkatan-peningkatan.
“Ini beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga kedepannya kita bisa lebih baik. Satu hal penting yang mau saya katakana. Kalau kita mau untuk bisa bersaing dengan daerah lain. Maka sektor Teknologi Informasi harus menjadi Konsen Bersama.
Kalau Bukan sekarang, kapan lagi – Kalau bukan kita, siapa lagi,” tutup Bupati. (TM-03/Kominfo)