Tifa Maluku. Com – Bantuan kemanusiaan bagi Warga Kariuw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah yang menjadi korban penyerangan dan pembakaran rumah oleh Warga Negeri Peluw dan Ory, Rabu (26/1/2022) terus berdatangan.
Sabtu, (29/01/2022) bantuan kemanusiaan datang dari DPP HENA HETU berupa bahan kebutuhan pokok, pakaian layak pakai dan obat-obatan.
Bantuan kemanusiaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP HENA HETU, Dr. Achmad Jais Ely, ST. M.si didampingi pengurus DPN se jazirah Leihitu kepada masyarakat Negeri Kariuw yang saat ini tengah mengungsi di Negeri Aboru.
Dalam rilisnya yang disiarkan melalui media sosial, rombongan DPP HENA HETU bertolak dari Batu Kuda Negeri Tulehu sekitar pukul 10.00 WIT menggunakan dua buah long boat dan satu unit belang pengangkut material bantuan, menuju Negeri Aboru, Pulau Haruku.
Turut dalam rombongan Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Tehoru Telutih (PB IKKATT).
Rombongan DPP HENA HETU tiba di Negeri Aboru pukul 11.15 WIT dan di sambut antusias oleh pemerintah dan masyarakat Negeri Aboru dan Negeri Kariuw.
Bantuan kemanusiaan yang diserahkan kepada masyarakat Negeri Kariuw berupa beras, mie instan, ikan, minyak tanah, piring, gelas, sendok, obat-obatan serta kebutuhan lainnya yakni pakaian layak pakai yang memang dibutuhkan warga Negeri Kariuw.
Pemberian bantuan kemanusiaan ini tidak terlepas dari perhatian Dewan Pembina HENA HETU yang merupakan anak adat Jazirah Leihitu, Drs.H.Murad Ismail. Bantuan yang didistribusikan langsung oleh Ketua Umum DPP HENA HETU bersama 22 ketua Dewan Perwakilan Negeri HENA HETU, diterima oleh Ketua Saniri Negeri Kariuw dan Ibu Pendeta Negeri Kariuw, didampingi Raja Negeri Aboru di balai Gereja Bethel Negeri Aboru sebagai titik pusat penampungan Bantuan.
Ketua Umum DPP Hena Hetu, Dr. Achmad Jais Ely, ST. M.si kepada media mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bentuk solidaritas dan rasa kebersamaan sesama anak Maluku tanpa mengenal perbedaan Agama.
Aksi ini lanjut ia, datang dengan Misi ikut merasakan apa yang dirasakan warga Kariuw dan “Saling Baku Sayang”, dalam upaya memperkuat hubungan hidup orang Basudara serta menjaga perdamaian dan kedamaian di Maluku.
Dia juga meneruskan pesan Gubernur Maluku, Murad Ismail selaku pembina HENA HETU yakni tingkatkan persatuan dan kesatuan Maluku yang aman dan nyaman.
“Bila kuku kita panjang, yang dipotong adalah kukunya dan bukan jarinya, begitu juga bila ada masalah antar sesama sahabat atau saudara, yang dibuang adalah masalahnya, bukan Silaturahmi, Persahabatan dan Persaudaraan,” Ujar Jais Ely.
Dirinya berharap dengan adanya bantuan seperti ini, turut mendorong program-program pemerintah daerah Provinsi Maluku, mendorong percepatan pemulihan pasca Konflik serta mewujudkan rasa kebersamaan di Maluku.
“Kiranya dengan bantuan yang diberikan, dapat membantu Basudara Kariuw dalam pemenuhan kebutuhan kesehariannya pasca Konflik yang dialami, ” ungkap ia.
Dikatakan, DPP HENA HETU dan PB IKKATT yang merupakan paguyuban dengan latar belakang yang heterogen dalam artian terdiri dari negeri-negeri Muslim dan Kristen sangat perihatin dengan kejadian yang terjadi antara Negeri Pelauw, Kariu dan Dusun Ori.
Harapannya, semua pihak bisa merasakan kejadian yang terjadi di Pulau Haruku dan dapat memberikan bantuan pemulihan baik dari sisi psikologi maupun materil. Yang terpenting dari kejadian yang terjadi adalah semua pihak bisa mengambil hikmah untuk menjaga Ketertiban dan Kedamaian di Maluku.
Setelah serah terima bantuan, Perwakilan Tokoh Masyarakat Kariuw Simon Gustav mengucapkan desa Terima kasih yang mendalam kepada DPP HENA HETU dan rombongan atas bantuan dan dukungan moral maupun materil kepada masyarakat Negeri Kariuw.
“Kami sangat bersyukur atas kepedulian basudara samua, perlu kami sampaikan bahwa konflik yang telah terjadi bukanlah konflik agama olehnya itu kami harapkan masyarakat Maluku tidak terkontaminasi dengan hal-hal yg telah kami alami, mari sama-sama Katong menjaga persaudaraan dan perdamaian d Maluku”, ujar Simon. (TM-05)