TIFA MALUKU. COM – DPRD Provinsi Maluku mendesak Direktur Utama (Dirut) RSUD dr. M. Haulussy, Ambon, Nazarudin untuk segera membayar jasa Covid-19, sebanyak 1032 tenaga kesehatan sebelum 6 Mei mendatang.
Desakan ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary, saat rapat penyelesaian Jasa Covid-19, bersama Dirut di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, Kamis (30/03/2023).
Dikatakan, untuk mempercepat realisasi jasa Covid-19, Dirut terlebih dahulu harus mengubah isi petunjuk teknis (Juknis), yang tertuang dalam Bab IV, pasal 4 ayat 6.
“Kesimpulannya harus diselesaikan sebelum tanggal 6 April, untuk itu Dirut harus segera ke inspektorat untuk mengoreksi isi Juknis,” ucapnya.
Namun jika hal ini tidak segera dilakukan, Atapary memastikan Jasa Covid-19 belum bisa terealisasi sebelum tanggal 6, bahkan sebelum lebaran.
“Hal itu bisa dikonsultasikan satu dengan inspektorat. Namun jika tidak di rubah maka sebelum lebaran tidak ada dibayarkan. Karena Kalau satu orang saja tidak tandatangan, maka tidak bisa. Untuk itu, pasalnya harus dirubah, siapa yang tandatangani harus dibayarkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV, dr. Elviana M. E. Pattiasina, meminta keseriusan Dirut untuk releasasikan Jasa Covid-19.
Namun jika hal tersebut tidak terwujud, maka dipastikan Dirut tidak mau bekerja untuk memenuhi hak-hak tenaga kesehatan.
“Kalau sampai tanggal 6 april tidak dibayarkan, saya menganggap alasan dibuat-buat karena tidak mau kerja keras. Hal ini sudah bertahun-tahun, seharusnya tidak ada lagi alasan. Ada banyak kebutuhan nakes yang harus dipenuhi dalam memenuhi kehidupan keluarganya,” pungkasnya.
Menanggapi desakan tersebut, Dirut RSUD dr. M. Haulussy, Nazarudin terkesan mengambang, karena tidak dapat memastikan kapan jasa Nakes Covid-19 dibayarkan.
“Saya tidak memastikan minggu ini, karena kalau saya bilang tanggal nga bisa,”cetusnya.
Hanya saja Menurut Nazarudin, jasa Covid-19 akan dibayarkan, jika tim Juknis bekerja cepat melakukan sosialisasi serta, penerima mendatangani sebagai bukti persetujuan.
“Saya akan membayar jika tim Juknis bekerja cepat. Saya sudah membentuk membagi setiap ruangan,” ucapnya.
Disingung anggaran Jasa Covid-19, orang nomor satu di RS berplat merah itu memastikan masih utuh.
“Anggaran yang tersedia diatas Rp19 miliar, uangnya masih ada dan utuh, dan dipastikan akan terbayar 100 persen,” tandasnya. (TM-07).