Corona di Maluku Mencapai 830 Kasus, Kapolda & Sekda Minta Dukungan Masyarakat Patuhi Prokes

oleh -61 views

Tifa Maluku. Com – Virus Corona di Provinsi Maluku kembali meningkat dan meluas.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per tanggal 6 Febuari 2022, penambahan kasus Corona di Maluku mencapai angka yang cukup tinggi yakni 830 orang.

Kota Ambon merupakan salah satu penyumbang kasus Corona terbesar yakni 728 orang. Sisanya dari Kabupaten Maluku Tengah yakni 40 orang. Kabupaten Seram Bagian Barat 16 orang, Kabupaten Kepulauan Aru 20 orang, Kabupaten Maluku Barat Daya delapan orang, Kabupaten Kepulauan Tanimbar empat orang. Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak empat orang.

Sementara Kota Tual baru ditemukan satu orang yang terkonfirmasi Corona. Sama halnya dengan Kabupaten Maluku Tenggara yakni satu orang. Sedangkan Kabupaten Buru Selatan tidak ditemukan kasus orang terkonfirmasi virus Corona alis nihil.

Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs Lotharia
Latif kepada wartawan usai mengikuti telekonferensi bersama Presiden RI Joko Widodo yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Maluku, Drs Barnabas Nathaniel Orno dan Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon di ruang rapat lantai dua kantor Gubernur, Senin (07/02/2022) mengatakan, saat ini Maluku menempati posisi ke 15 dari 34 provinsi di Indonesia yang angka kasus Corona cukup tinggi.

“Kita tahu Maluku di dalam kasus aktif tingkat nasional, kita ada di posisi 15 dari 34 Provinsi di Indonesia. Ini cukup menjadi keprihatinan bersama,”ujar Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs Lotharia Latif.

Kapolda mengakui, meningkatnya kasus di Maluku merupakan akumulasi dari hasil swab PCR beberapa hari.

“Kita masih di tengah-tengah, tetapi harapannya angka orang yang terkonfirmasi Covid-19 dapat ditekan lagi, karena jumlah penduduk di Maluku tidak terlalu besar yaitu 1,8 juta jiwa,”ucapnya.

Untuk itu, dalam telekonferensi Presiden Joko Widodo menekankan dua hal, yaitu satu mempercepat vaksinasi, mengingat capaian Maluku saat ini masih 68,77 persen atau
masih dibawah target 70 persen yang ditentukan pemerintah pusat.

Hal ini disebabkan kondisi geografis Maluku berciri kepulauan, sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan vaksinasi, terutama di daerah terpencil, tertinggal dan terdepan (3T).

“Walaupun demikian, kita tidak boleh diam, tetapi harus bekerja sehingga bisa mencapai 70 persen bahkan bisa lebih dari itu,”ucapnya.

Dua, pentingnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat. Sebagai tindak lanjut, ia (Kapolda-red) akan mengerahkan personil untuk membantu pemerintah dan Satgas
melaksanakan operasi justisi terkait penggunaan masker, termasuk melakukan pengetatan kegiatan masyarakat yang bersifat kerumunan, seperti liburan dan lain sebagainya.

“Harapan kita masyarakat mengurangi mobilitas, kerumunan, karena sekarang penularan lebih cepat dan masif yang perlu diantisipasi bersama,”pintanya.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Maluku, Sadli Ie mengatakan akan langsung menindaklanjuti arahan Presiden berupa rapat bersama Satgas Covid-19 untuk mengambil langkah-langkah dalam upaya pencegahan Covid-19.

“Jadi mungkin saja kembali ke awal-awal misalnya pembatasan waktu di Mall, pengetatan di tempat hiburan, acara perkawinan. Nanti kita lihat mungkin besok, tim berkoordinasi untuk Diambil langkah strategis,” bebernya.

Guna mencegah lonjakan kasus lebih banyak lagi, pihaknya telah berpikir untuk membuka lagi karantina terpusat. Sebagai langkah awal, akan di inventarisir kesediaan tempat tidur, obat-obatan, oksigen dan lain sebagainya.

“Jadi semua unsur harus diantisipasi ketika tidak terbendung prinsipnya stok ada, besok sudah mulai di inventarisir,” terangnya.

Seluruh penanganan dimaksud, ungkap Sadli tentu telah dianggarkan, namun belum diketahui pasti berapa besar anggaran yang disiapkan.

“Yang pasti delapan persen dari APBD. Kalau itu arahan pusat maka tidak ada alasan daerah mengeksekusi itu,” tandasnya.(TM-03)

 

Tentang Penulis: tifamaluku

Gambar Gravatar
Nama Lengkap : Ongen Lekipiouw, S. Sis Jabatan : Pimpinan Perusahaan/Redaksi Alamat : Jalan Dr Kayadoe Kudamati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.